Mohon tunggu...
Moch IchwanPersada
Moch IchwanPersada Mohon Tunggu... Seniman - Sutradara/Produser Film/Pernah Bekerja sebagai Dosen di Universitas Padjajaran dan SAE Institute
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Produser film sejak tahun 2011. Sudah memproduseri 9 film panjang termasuk nomine Film Dokumenter Terbaik FFI 2012, Cerita Dari Tapal Batas. Menjadi sutradara sejak 2019 dan sudah menyutradarai 5 serial/miniseri dan 5 film pendek. Mendirikan rumah kreatif Indonesia Sinema Persada dan bergiat melakukan regenerasi pekerja film dengan fokus saat ini pada penulisan skenario.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

7 Hal yang Paling Diharapkan dari Film Indonesia Tahun 2023

1 Januari 2023   13:56 Diperbarui: 6 Januari 2023   14:00 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan kita bisa berharap bahwa dengan campur tangan investor dari luar Jakarta maka film Indonesia pun tak melulu Jakarta/Jawasentris yang mulai dianggap membosankan oleh sebagian penonton.

Penonton film Indonesia juga butuh melihat film dari Bengkulu, dari Balikpapan, dari Mataram, dari Kendari atau dari Manokwari dengan cerita-cerita lokal mereka.

5. REGENERASI PEKERJA FILM TERJADI SECARA SEHAT

Melihat ledakan produksi film/serial/miniseri di Indonesia membuat kita semakin memahami pentingnya regenerasi pekerja di industri. Salah satu kendala yang sudah terjadi selama bertahun-tahun adalah kurangnya sekolah/lembaga pendidikan yang mengkhususkan diri pada penyiapan talenta-talenta pekerja film.

Karenanya perlu sebuah skema yang memberi lebih banyak kesempatan bagi generasi baru pekerja film. Bisa dimulai dari skema magang yang memang diarahkan sebagai "talent scouting" untuk melihat bibit-bibit baru yang bisa dibina dan diberdayakan.

6. PEMBINAAN KOMUNITAS PENONTON

Sebagian besar dari pelaku industri hanya sibuk memproduksi film tanpa memikirkan untuk melakukan pembinaan terhadap penontonnya. Dalam hal ini terutama untuk konsisten melakukan literasi atas film Indonesia berkualitas baik yang perlu didukung.

Kantong-kantong komunitas penonton film perlu diberdayakan dan dirawat karena mereka menjadi ujung tombak dari promosi film, utamanya film yang diproduksi bukan untuk tujuan komersial semata. 

Jika kantong-kantong ini bisa dipelihara dan terus membesar, kita bisa berharap film-film jebolan festival juga bisa ditonton lebih dari 300 ribu penonton dan membuat investor lebih tertarik untuk memproduksi jenis film seperti ini.


7. KEBERPIHAKAN MEDIA KEPADA FILM INDONESIA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun