Mohon tunggu...
Moon
Moon Mohon Tunggu... Menulis adalah cara terbaik untuk berbagi dan mengabadikan cerita

Halo! Aku Moon 🌙, penulis yang suka berbagi cerita, pengalaman, dan inspirasi sehari-hari. Selain menulis, aku juga suka musik, membaca, dan hal-hal kreatif. Semoga tulisanku bisa menghibur dan memberi inspirasi 😊.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

One in a Million Moment: Ketika Hidup Memberi Hadiah yang Tak Terlupakan

5 September 2025   18:27 Diperbarui: 5 September 2025   18:27 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup sering berjalan seperti biasa. Kita bangun, beraktivitas, kembali ke rumah, lalu tidur. Hari berganti hari dengan pola yang hampir sama. Namun, ada momen-momen istimewa yang datang tiba-tiba, di luar rencana, dan membuat kita merasa: "Inilah saat yang tidak akan pernah bisa tergantikan." Itulah yang disebut sebagai One in a Million Moment.

Momen semacam ini jarang terjadi, bahkan bisa jadi hanya sekali dalam hidup. Ia hadir membawa kebahagiaan, rasa syukur, hingga air mata haru. Momen yang tidak hanya membuat kita tersenyum saat itu juga, tetapi terus teringat dan melekat, bahkan setelah bertahun-tahun berlalu.

---

Momen yang Mengubah Cara Pandang

Bagi saya, One in a Million Moment terjadi saat sebuah mimpi lama akhirnya menjadi kenyataan. Ada perasaan aneh yang sulit digambarkan: degup jantung lebih cepat, mata yang tiba-tiba terasa hangat, dan senyum yang tak bisa hilang begitu saja.

Mimpi itu sederhana: bertemu sosok yang sudah lama saya kagumi. Seseorang yang karyanya menemani hari-hari penuh lelah, menjadi penghibur ketika rasa putus asa datang, sekaligus motivasi untuk terus melangkah.

Dan tiba-tiba, kesempatan itu benar-benar datang. Di tengah keramaian sebuah acara, saya berdiri tepat di hadapannya. Hanya sekejap, tapi cukup untuk membuat saya merasa hidup memberi hadiah tak ternilai.

---

Lebih dari Sekadar Pertemuan

Yang membuatnya istimewa bukan sekadar tatap mata atau senyuman. Melainkan kesadaran bahwa mimpi yang dulu terasa jauh ternyata bisa benar-benar terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun