Mohon tunggu...
Mercy
Mercy Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu dua anak remaja, penggiat homeschooling, berlatarbelakang Sarjana Komunikasi, Sarjana Hukum dan wartawan

Pengalaman manis tapi pahit, ikutan Fit and Proper Test di DPR.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pertama di Dunia, Nyepi Tanpa Internet

16 Maret 2018   18:00 Diperbarui: 16 Maret 2018   20:55 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: kolase Tribunnews Bali

Nyepi, Hari Raya Hindu yang penuh keheningan buat semua penduduk Bali. 

Saya yang warga Jakarta dengan 24 jam hiruk pikuk sempat menikmati Nyepi di Pulau Dewata beberapa tahun lalu. Saat itu, almarhum adik saya, Indra Daniel Sihombing menjemput kami sekeluarga saat penerbangan terakhir dengan mobil pick-up, supaya anak-anak bisa menikmati pawai ogoh-ogoh menjelang beberapa jam Hari Nyepi. Dan sesaat kami meninggalkan pintu keluar, petugas segera pulang dan Bandara Ngurah Rai pun gelap gulita.

Sepanjang perjalanan dari bandara, jalanan macet penuh dengan pawai ogoh-ogoh dari setiap kampung atau banjar. Buat saya dan kedua anak saya, saat itu masih unyu-unyu, suasana Nyepi yang pertama kali bisa kami nikmati, sungguh berkesan sakral tetapi meriah. Nostalgia indah.

Tepat pukul 00.00 waktu Bali, maksudnya Waktu Indonesia Tengah, semua orang wajib di dalam rumah. Tidak boleh keluyuran di luar rumah. Tidak boleh berpergian. Sepanjang hari Nyepi, tanpa ada lampu, api, dan suara, artinya tidak bisa nonton televisi, video, atau main PS yang booming saat itu. Namun adik saya sudah menyiapkan kuota internet yang bisa diakses semua penghuni rumahnya sekitar 10 orang. Jadi boleh dikatakan, Nyepi di Bali membuat kami nyaman-nyaman saja karena tetap bisa berkomunikasi, walau tanpa suara.

No internet 24 jam
Nah sekarang di tahun 2018, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara atas permintaan beberapa kalangan yakni Parisada Hindu Dharma Indonesia, Pemerintah Provinsi Bali, DPRD Bali, Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Bali, Polda Bali. dan lain-lain. membuat kebijakan sehari tanpa internet di Bali. Artinya selama Hari Nyepi selama 24 jam tidak ada internet.

Seruan bersama tersebut juga ditandatangani oleh Gubernur Bali Made Mangku Prastika, Komandan Korem 163/Wirasatya I Gde Widiyana dan Kapolda Bali Petrus R Golose. Ini artinya pertama kali di dunia, internet diputus total dari pukul 06 WITA 17 Maret 2018 sampai pukul 06.00 WITA 18 Maret 2018.

Menurut mereka yang pro memiliki persepsi no internet sesuai dengan Catur Brata Penyepian, yaitu tidak melakukan empat hal. Amati Gni, atau tidak menyalakan api; Amati Karya atau tidak bekerja; Amati Lelungan yaitu tidak bepergian, dan Amati Lelanguan, yang berarti menjauhkan diri dari hiburan.

Nah, tidak berintenetria berarti pas dengan Amati Lelanguan, termasuk dalam menjauhkan diri dari hiburan.

Buat yang kontra, keputusan no internet itu lebay, berlebihan karena penduduk Bali bukan 100% merayakan Nyepi. Perwakilan Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali, Anak Agung Suryawan Wiranatha menyatakan himbauan no internet terlalu berlebihan. Nyepi itu introspeksinya ke dalam, mengatur diri sendiri. Kalau dipaksa pelaksanaannya tidak dari dalam diri sendiri. Imbauan ini dianggap terlalu berlebihan, kan di Bali tidak hanya ada umat Hindu.

Walaupun Wiranatha mengaku sebagai pemeluk Hindu, ia pasti puasa intenet juga, tetapi tidak ingin orang yang tidak beragama Hindu dipaksa puasa internet. "Orang lain yang bukan Hindu silakan saja melakukan sesuatu dengan internet. Asal mereka tidak mengganggu jalannya Nyepi, misalnya menyetel musik keras-keras dari internet. Itupun yang menganggu suaranya, bukan internetnya," tegasnya seperti dikutip CNN Indonesia.

Netizen, kelompok yang paling doyan internet juga angkat suara. Gak perlu internet diputus saat nyepi. Karena makna nyepi bukan berarti kita harus mati. melainkan bagaimana kita bisa mengendalikan diri dari emosi. Saat nyepi bukan cuma kita Hindu aja yang ada di Bali, masih banyak WNA agama lain yang perlu informasi dari internet saat Nyepi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun