Mohon tunggu...
MIAR TRIANINGSIH
MIAR TRIANINGSIH Mohon Tunggu... Guru - Guru SD di Jakarta Timur

Saya adalah seorang guru SD sekaligus Ibu dari dua orang anak. "Ibuk Miar" panggilan saya selain dari anak, murid, hingga teman-teman yang saya kenal. Saya bukan seseorang yang pandai menulis, namun sejak kecil saya suka menulis meski tidak pernah diterbitkan. Buku pertama saya adalah antologi tentang cinta seorang ayah. Saya merasa tertantang untuk bisa menulis kembali di tahun 2024. Semoga apa yang saya tuliskan bermanfaat bagi semua.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayahku Hebat Seperti Rambo

5 Februari 2024   09:01 Diperbarui: 5 Februari 2024   09:14 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ayah, panggilan yang tersemat untuknya sejak Ibu melahirkan kakak pertamaku. Ayah memiliki empat orang anak. kakak pertama, kedua, aku, dan adikku. Ayah adalah sosok yang luar biasa bagi kami. Meskipun menurut orang lain Ayah bukanlah siapa-siapa. Namun, bagi kami beliau adalah segalanya. Ayah mungkin bukan orangtua yang pandai menunjukkan rasa sayang secara gamblang. Namun kami tahu rasa sayangnya kepada kami luar biasa.

"Alhamdulillah, hujan." Kata Ibu.

Tak lama dari hujan turun, tiba-tiba "pet!'' lampu padam.

Sore ini hujan cukup lebat mengguyur wilayah Bekasi. Jika turun hujan, kami akan berkumpul di ruang tamu untuk bersholawat atau mendengarkan kisah dari Ibu. Ibu sangat pintar membuyarkan kebosanan kami. Hari ini adalah hari kerja, kami hanya berlima di rumah.

"Mau mendengar kisah Emen?", tanya Ibu.

Kamipun mengangguk. Cerita Emen adalah cerita karangan Ibu sendiri. Biasanya selesai bercerita Ibu menjelaskan pesan moralnya. Selain kisah Emen masih banyak kisah lain yang sering Ibu ceritakan untuk kami.

"Duarrrr!" tiba-tiba bunyi petir menyambar.

"Subhanallah! Kaget, ya?" Tanya Ibu. "Yuk, kita sholawatan!" Ajak Ibu kepada kami.

Selesai bersholawat. Tiba-tiba aku penasaran dengan foto yang dipajang di ruang tamu. Ada seorang nenek yang menggendong satu anak laki-laki dan menggandeng anak laki-lakinya yang lain.

"Ibu itu foto siapa?", tanyaku.

"Oh, itu foto Ayah dan Mbah.", Jawab Ibu. Tiba-tiba Ibu menceritakan tentang masa kecil Ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun