Mohon tunggu...
Ib Prabowo
Ib Prabowo Mohon Tunggu... Administrasi - Perorangan

Twitter @iggybp IG @iggybw

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jakarta Ibu Kota yang Ramah Air

20 Agustus 2019   01:09 Diperbarui: 4 September 2019   14:28 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Air di Lautan. Sumber : unsplash.com

Bahkan mahluk hidup lainnya seperti tanaman dan hewan akan memperoleh dampaknya. Di sisi lain, manusia yang dalam hidupnya sangat tergantung atau membutuhkan air, ketersediaan air tidak lagi gratis, diperlukan biaya untuk mendapatkan air yang cukup dan berkualitas.

Kunci utama air tersedia cukup adalah penggunaan air secara seimbang, mengikuti siklus alam dan mengurangi pencemaran akan air. Sehubungan masalah air bermula dari manusia, perlu ada sudut pandang yang berbeda yang diharapkan akan merbah sudut pandang perdaban manusia terhadap air dalam penggunaan air bijak, berkualitas bahkan memperkaya dan secara setidaknya cukup pemakaian secara alami. 

Sudut pandang baru adalah manusia perlu berteman dengan air kembali. Pertemanan atau ramah terhadap air itu tentunya akan berkaitan dengan tanaman dan tanah. Keduanya punya peran penting dalam membantu dalam menjalin kembali keramahan dan pertemenan.

Jadilah Teman Air. Sumber : unsplash.com
Jadilah Teman Air. Sumber : unsplash.com

Jadilah Teman Air

Ada beberapa langkah sederhana untuk menjalin kembali pertemananan manusia dengan air. Berikut  beberapa cara yang bisa dilaksanakan dengan sederhana atau dilakukan bersama-sama dengan pemerintah daerah.

Pertama, memperbanyak tanaman yang menyerap air menuju ke tanah sehingga menambah air tanah.  Ada banyak tanaman yang menyerap air lebih baik dari tanaman lainnya; diantaranya : terambesi, mahoni, bambu, angsana, pohon akasia, beringin, asam jawa, cemara bundel, johar, tanjung dadap dan lain-lainnya. Secara pribadi atau bersama-sama; perlunya penggalakan menambah tanaman ini di rumah atau taman.

Kedua, menggalakkan bio pori atau sumur resapan (recharge well). Air hujan yang langsung mengalir dan tidak terserap ke dalam tanah akan jauh dari penjagaan siklus air. Banjir seringkali disebabkan air yang mengalir di atas permukaan tanah yang kadang disebabkan pembetonan atau tidak ada aliran atau terserap ke tanah. Solusinya bio pori atau sumur resapan (recharge well).

Ketiga, membuang  sampah pada tempatnya dimulai dari diri sendiri. Ada momen yang menggelikan namun cukup bangga, pada saat Asian Games 2018 lalu, ada pasukan milenial orang muda yang tugasnya hanya mengumpulkan sampah. Alangkah baiknya gerakan ini bukan hanya pas ada kegiatan bersama, namun digalakkan secara berkesinambungan. 

Memang kegiatan ini kadang menjemukan, namun jika dilakukan secara berkesinambungan dan dari komunitas ke komunitas bersama-sama dengan pemerintah daerah tentunya kebiasaan (habit) membuang sampah pada tempatnya akan makin menggema dan makin signifikan. Jika sampah berkurang dengan demikian saluran air akan menuju tempat yang alami baik menuju tanah, ke danau atau ke lautan dengan senyuman.

Cukup 3 langkah ini saja tentunya pertemanan manusia dengan air akan kembali hangat dan bersahabat. Jika kita bersahabat dengan air tentunya permusuhan akan berkurang. Permusuhan dengan air; sebagai contoh  air yang tiba-tiba datang sangat besar dan mendadak seperti banjir atau air tergenang di tempat-tempat yang lebih dangkal. Pertemanan tentunya akan mengurangi permusuhan atau aliran air yang berlebihan dan tak berkualitas.

Persahabatan, keramahan atau pertemanan manusia dengan air cepat atau lambat akan ebrdampak positif dalam jangka panjang. Air akan tersenyum karena dibiarkan masuk ke dalam tanah atau mengalir menuju area yang lebih rendah seperti danau dan lautan. Pertemanan ini nampak daris enyuman kedua belah pihak; air mengalir dengan tersenyum; manusia meng-ikhlaskannya aliran itu dengan senyuman juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun