Pram yang lahir 1925 silam, kini sudah tiada. Ia meninggal April 2006 lalu lantaran sakit diabetes dan jantung.
Hingga akhir hayatnya, Pram tak sekalipun menerima permintaan maaf dari segenap perangkat Orba. Ia juga tidak akan pernah memaafkan sang penguasa.
Di sisi lain, Suharto justru tetap dikenang dan bahkan dijuluki sebagai bapak pembangunan, bukan bapak kejahatan manusia seperti yang diangankan oleh Pram.
"Tidak ada satu pun (calon) presiden yang punya wawasan ke-Indonesia-an. Apa yang bisa kita harapkan dari mereka?"
O, iya, ngomong-ngomong soal GBHN, dengar-dengar mau dihidupkan lagi. Pertanda apa ya? Ada yang tahu?
Salam.
***
Tulisan ini sudah pernah tayang di blog pribadi sebelumnya.