Mohon tunggu...
Ibnu Ilwan
Ibnu Ilwan Mohon Tunggu... Wiraswasta - nama

kelahiran gresik,10 juli 1976

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Terindah Saat di Rantau

17 Februari 2021   22:38 Diperbarui: 17 Februari 2021   23:27 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

 “Pengalaman adalah guru terbaik”  sebuah peribahasa yang membuat saya tergugah untuk berpetualang mencari pengalama hidup. Hal itu juga yang membuat saya tidak selalu diam dirumah dan ingin terus pergi dan pergi demi mencari pengalama serta pengetahuan yang tidak didapat di bangku sekolah.

Di tahun 1998 saya diajak teman untuk ke luar Jawa tepatnya di propinsi Jambi untuk mengelolah lahan waqof yang didapat dari orang setempat untuk dijadikan sebuah lembaga pendidikan atau pesantren. Awalnya dia mau mengajak adik saya karena yang mumpuni dalam hal membaca kitab kuning dan mengaji adalah adik saya, karena adik saya sudah beraktifitas di sebuah lembaga pendidikan akhirnya tawaran dialihkan kesaya. Tanpa piker panjang langsung saya jawab  Iya ndak apa – apa.

Dengan kemampuan yang terbatas saya beranikan diri berangkat ke Jambi, ternyata bukan saya sendiri tapi ada satu teman lagi yang sama-sama berasal dari kota saya. Tidak banayak yang kita bincangkan dalam perjalan hanya berkenalan sekedarnya saja, tanya nama serta alamat tinggal. Ini adalah perjalan pertama saya meninggalkan saudara, teman dan kampung halaman dengan jarak yang sangat jauh.

Setelah melakukan perjalanan selama dua hari dua malam sampailah kita di kota Jambi dan waktu pun sudah menjelang malam. Karena tidak tahu arah kami berdua sempat kebingungan apa yang harus kita lakukan, hampir saja kita kena GENDAM / HIPNOTIS berkat bantuan seseorang yang tidak kita kenal (premen terminal : kata orang situ) walhasil kita terselamatkan. Dan bukan hanya itu saja kita juga diajak bermalam di gubuk tempat orang tersebut tinggal karena sudah malam dan bus yang ketempat tujuan kita sudah tidak beroperasi lagi.

Dengan rasa yang campur aduk kita tidak bisa menikmati malam itu, atau bisa jadi karena ditempat tersebut banyak nyamuk intinya malam itu kita tidak bisa tidur. Menjelang pagi kita dipersilahkan untuk melaksanakan sholat subuh meski hanya beralaskan kardus.

Setelah selesai kita diatar lagi ke terminal dan ditunjukkan bus yang harus kita tumpangi. Hanya ucapan terima kasih yang sempat kita sampaikan atas semua pertolongannya, karena kita juga tidak sempat tanya siapa nama orang tersebut.

Setelah melakukan perjalanan hampir satu hari kita baru sampai di desa yang kita maksudkan yaitu desa Karang Mendapo Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun. Hampir dua hari kita di desa itu tanpa ada kabar apapun dan apa yang harus kita kerjakan, itu yang membuat saya bertanya – tanya dan bimbang. Akhirmya selepas sholat ashar teman yang mengajak saya datang yang kemudian mengajak kita ke tempat yang sebenarnya kita tuju.

Setiba ditempat tujuan kita langsung bertemu dengan pemangku pesantren pada saat itu, setelah sedikit perkenalan dengan beliaunya kami dipersilahkan untuk ke mushollah yang kebetulan sudah masuk waktu sholat magrib.

Setelah sholat magrib dengan berbagai kegiatannya kita dipersilahkan untuk mengenalkan diri secara bergantian, selain mengenalkan diri kita juga diminta untuk menjelaskan tentang kelebihan kita masing-masing.

Setelah perkenalan malam itu kita belum ada tugas ataupun kegiatan yang harus kita kerjakan, jadi kita berdua hanya bersantai sambil mengenali lingkungan sekitar. Baru beberapa hari kemudian kita dikasih tugas untuk teman saya diberi tugas untuk membimbing anak – anak dalam kecakapan berbahasa Inggris dan bahasa Arab. Sementara saya ditugaskan untuk memberikan pembelajaran dalam pelajaran umum, karena saya memang tidak memiliki kemampuan atau kelebihan yang lain jadi harus diterima dan dilaksanakan.

Hari pertama masuk kelas saya dibikin terkejut tenyata ada salah satu siswa yang usianya lebih tua dari saya, dalam pikiran saya timbul pertanyaan apakah ini tidak salah?. Setelah perkenalan satu persatu dengan semua siwa di kelas baru saya mengerti kenapa ada salah satu siswa yang usia lebih tua sari saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun