Â
Upaya Singapura Dalam Menghadapi Perubahan Iklim
Ibnu Adam Maulana1, *, Dr. Samadi, M.Si.2
1 Mahasiswa Prodi Geografi, Universitas Negeri Jakarta
2 Dosen Prodi Geografi, Universitas Negeri Jakarta
Ilmu Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta
* E-mail: ibnuadam8493@gmail.com
Abstrak
Ketika para pemimpin negara berkumpul untuk membahas perubahan iklim di seluruh dunia, hasilnya tidak selalu menjanjikan. Salah satu tantangan dalam mengoordinasikan upaya-upaya tersebut adalah bahwa negara-negara yang berpartisipasi mewakili negara-negara yang beragam dalam perkembangan manusia, sumber daya alam, dan sistem politiknya; setiap negara memiliki pengaruh yang berbeda terkait dengan aksi iklim. Artikel ini menjelaskan bagaimana negara Singapura berfokus pada kelestarian lingkungan sebagai komponen penting dari strategi dalam mengatasi perubahan iklim
Kata kunci: Perubahan Iklim, Singapura.
PENDAHULUAN
Fasilitas Terletak di Asia Tenggara, kota negara pulau Singapura terbentuk setelah terpisah dari Federasi Malaysia pada tanggal 9 Agustus 1965. Singapura adalah salah satu dari pusat perekonomian besar di Asia Tenggara Kontributor utama perekonomian Singapura adalah pariwisata. Singapura juga dikenal sebagai pusat transit untuk perjalanan antara Asia Timur, Oseania, Eropa, Afrika, serta Timur Tengah. Lebih dari 10 juta wisatawan datang ke Singapura setiap tahunnya, di samping jauh lebih banyak yang menggunakan Singapura sebagai tempat transit. Kegiatan ekonomi, khususnya yang terkait dengan layanan ekonomi dan keuangan, sangat sensitive terhadap risiko bencana dan dampak perubahan iklim. Dengan demikian, Singapura memiliki kekhawatiran yang besar mengenai dampak tersebut dalam perkembangan dan pertumbuhan masa depannya.
METODE
Metode  yang  digunakan  dalam penulisan  kajian  ini  adalah  metode deskriptif.  Metode  ini  dapat  digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, sebuah  objek,  suatu  kondisi,  sebuah sistem pemikiran maupun suatu peristiwa pada  masa  kini.  Metode  deskriptif bertujuan  untuk  mendeskripsikan, menggambarkan,  atau  melukiskan  fakta-fakta/data-data, sifat-sifat serta hubungan antar  peristiwa  yang  diselidiki  secara sistematis, faktual, dan akurat (Nazir, 1988 dalam Nur Khoiri, 2018).  Data yang digunakan sebagai bahan kajian  penulisan  adalah  data  sekunder yang  berasal  dari  sumber-sumber  yang telah ada, seperti bahan pustaka, literatur, penelitian  terdahulu,  buku,  dan  lain sebagainya  (Hasan,  2002  dalam Syafnidawaty, 2020).
               Â
HASIL DAN PEMBAHASAN
Singapore Civil Defense Force (SCDF) adalah badan utama yang bertanggung jawab atas bencana di Singapura. SCDF, sebuah organisasi independen yang dipimpin oleh Komisi yang dibawahi langsung Departemen Dalam Negeri, antara lain pemadam kebakaran, manajemen darurat, dan fungsi pertahanan negara. Peran utamanya adalah menyediakan pertolongan pada kebakaran, menyelamatkan jiwa, serta layanan ambulans darurat selain merumuskan, menerapkan, dan menegakkan peraturan tentang menyelamatkan diri dari api dan hal-hal yang berkaitan dengan pertahanan diri. Pada tahun 1982, Singapura meluncurkan Rencana Pertahanan Sipil Nasional. Kemudian beroperasi sebagai sayap di bawah naungan Kepolisian Singapura, SCDF dibentuk untuk memimpin dan memelopori kesiapsiagaan darurat guna melindungi bangsa. Dengan diberlakukannya Civil Defense Act (Undang-Undang Pertahanan Sipil) 1986, SCDF didirikan sebagai organisasi independen di bawah Departemen Dalam Negeri. Pada tahun yang sama, Hotel New World yang bangkrut membuka jalan untuk ikut operasi gabungan antara SCDF dan Singapore Fire Service. Oleh karena adanya kesamaan peran dan fungsi tersebut, SCDF dan Singapore Fire Service resmi bergabung pada 15 April 1989.
Menjadi sebuah kota negara kecil, Singapura berfokus pada kelestarian lingkungan sebagai komponen penting dari strategi pembangunannya. Sementara beberapa ancaman lingkungan bisa berasal dari mana pun, masih ada ancaman lainnya dan dampak ancaman yang memang berasal dari dalam kota. Ini merupakan fokus utama dari Singapore Green Plan---SGP 2012 (Rencana Hijau Singapura 2012). SGP 2012 juga membawa masalah perubahan iklim ini menjadi perhatian nasional terdepan. Kebanyakan komponen SGP 2012 menyinggung hal peningkatan kualitas lingkungan Singapura. Dari komponen tersebut, dua komponen berfokus pada udara dan air yang merupakan hal penting untuk adaptasi. Di bawah ini rincian strategi lingkungan bersih yang telah diadaptasi dari SGP 2012. Singapura berfokus pada empat bentuk strategi yaitu: pencegahan, pemantauan, pelaksanaan, dan pendidikan untuk mengelola polusi udara.
Poin penting dari strategi ini adalah:
- Sistem perlindungan. Semua pengajuan industry baru ditujukan ke Badan Lingkungan Nasional (NEA) untuk evaluasi pada tahap perencanaan guna memastikan bahwa langkah-langkah pengendalian polusi yang memadai sudah ditetapkan sejak awal;
- Pemantauan. Selain memantau penyumbang polusi masing-masing, NEA juga memeriksa kualitas udara sebagai penandaan polusi sehingga dapat diambil tindakan cepat untuk mencegah masalah apa pun;
- Pelaksanaan. Bergerak melangkah dengan kekuatan persuasi merupakan tindakan hukum, seperti pemeriksaan di lokasi industri dan perdagangan untuk memastikan bahwa peraturanperaturan lingkungan telah sepenuhnya dipatuhi; dan
- Pendidikan. Kepedulian dan rasa memiliki publik yang lebih besar terhadap lingkungan akan mengarah ke lebih sedikitnya polusi dan berkurangnya kebutuhan untuk pelaksanaan. Emisi kendaraan merupakan penyumbang utama pencemaran lingkungan di Singapura, dan beberapa langkah telah diambil untuk mengendalikannya.
     Â
KESIMPULAN
Dari hasil dan pembahasan yang sudah dipaparkan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Menjadi sebuah kota negara kecil, Singapura berfokus pada kelestarian lingkungan sebagai komponen penting dari strategi pembangunannya. Sementara beberapa ancaman lingkungan bisa berasal dari mana pun, masih ada ancaman lainnya dan dampak ancaman yang memang berasal dari dalam kota. Ini merupakan fokus utama dari Singapore Green Plan---SGP 2012 (Rencana Hijau Singapura 2012). SGP 2012 juga membawa masalah perubahan iklim ini menjadi perhatian nasional terdepan. Kebanyakan komponen SGP 2012 menyinggung hal peningkatan kualitas lingkungan Singapura. Dari komponen tersebut, dua komponen berfokus pada udara dan air yang merupakan hal penting untuk adaptasi.
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis artikel ini mengucapkan terimakasih kepada pembaca yang telah meluangkan waktunya melihat dan membaca artikel ini. penulis mengucapkan mohon maaf apabila terdapat keliruan pada artikel ini. Penulis menyadari dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih terdapat kekurangan, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang membangun untuk dapat menyempurnakan artikel ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
.
DAFTAR PUSTAKA
Energy for Growth. Laporan Kebijakan Energi Nasional, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Singapura, 2007.
Chang, T. K. (1999). Reporting public opinion in Singapore: Journalistic practices and policy implications. Harvard International Journal of Press-Politics, 4(1), 11-28.
Demeritt, D. (2001). The construction of global warming and the politics of science. Annals of the Association of American Geographers, 91(2), 307-337.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI