Mohon tunggu...
Ahmad Haris Hasanuddin
Ahmad Haris Hasanuddin Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Seseorang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Musim Panen Raya Penuh Cobaan

24 April 2020   10:55 Diperbarui: 24 April 2020   11:04 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang benar adanya ketika padi sudah siap untuk dipanen bobot malai padi tersebut semakin berat dan tanaman padi semakin merunduk. Padi yang semakin merunduk lama - kelamaan akan roboh. Apalagi kondisi saat ini dengan curah hujan cukup tinggi yang menyebabkan padi semakin mudah roboh.

Ketika padi sudah roboh kualitas padi tersebut akan berkurang. Pada akhirnya harga pasca panennya pun lebih murah. Oleh karena itu, saat sudah semakin tua padi harus segera dipanen.

Tenaga kerja yang terbatas membuat petani tersebut rela melakukan segala hal agar padinya dapat segera dipanen. Mulai dari menawarkan gabah hasil panen sampai berani membayar dengan biaya lebih kepada tenaga kerja tersebut.

Keterbatasan tenaga kerja membuat biaya tenaga kerja per hari semakin mahal. Secara umum biaya tenaga kerja panen padi kurang lebih sebesar 500 ribu. Namun saat ini melonjak samapi 700 ribu per hari.  

Biaya tenaga kerja yang semakin mahal tidak diimbangi dengan produktivitas gabah hasil panen. Serangan hama tikus pada tahun lalu membuat penurunan produktivitas padi. 

Rata -- rata petani dengan luas lahan 1600 m2 hanya menghasilkan 500 -- 600 kg gabah basah. Padahal secara umum petani mampu menghasilkan 700 -- 800 kg.

Dengan harga gabah basah saat ini yang hanya mencapai 4000/kg. Maka petani dengan ukuran lahan sebesar 1600 m2 hanya mendapatkan 2 jutaan. Jika dikurangi dengan tenaga kerja panen maka penghasilannya sebesar 1,3 juta.

Terdapat biaya lain yang dibutuhkan dikarenakan butuh waktu tiga bulan dari tanam sampai panen. Biaya tersebut seperti pupuk, pestisida, dan tenaga kerja petani secara pribadi tidak dihitung. Padahal Banyak petani kita yang memiliki lahan kurang dari 1600 m2. Berapa besar pendapatanya? sudahlah tidak perlu dihitung lagi.

Sudah sepatutnya petani mendapat perhatian oleh pemerintah di tengah wabah virus corona. Melalui petanilah dihasilkan nasi yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat di Indonesia.  

Pertengahan Maret sampai awal April tahun ini merupakan saat yang membahagiakan bagi petani padi.  Setelah kurang lebih 100 hari berusaha dan berdoa akhirnya petani memperoleh hasil berupa padi yang siap untuk dipanen.

Setiap petani pasti berharap hasil panennya melimpah.  Tidak ada petani yang menginginkan hasil panen yang rendah apalagi sampai gagal panen.  Hasil panen padi berupa gabah secara umum langsung dijual ke pasar melalui pengepul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun