Mohon tunggu...
Mahéng
Mahéng Mohon Tunggu... Author

Mahéng menulis di berbagai platform. Di Kompasiana, ia belajar menguleni isu-isu berat dengan adonan humor, kadang matang, sesekali gosong, adakalanya garing, dan nggak jarang absurd, persis seperti hidupnya sendiri. Intip X/IG @iamaheng.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Baca Berita Tepuk Sakinah Saya Malah Pengen Tepuk Jidat

8 Oktober 2025   19:16 Diperbarui: 8 Oktober 2025   21:02 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tepuk Sakinah: Edukasi atau hiburan? Refleksi rumah tangga modern yang penuh dinamika. (Sumber: Generasi Kecerdasan Buatan)

Salah satu penggagasnya, Prof. Alimatul Qibtiyah dari UIN Sunan Kalijaga, bilang yel-yel ini sebenarnya lahir dari niat baik: membumikan nilai saling, setara, dan bersama dalam pernikahan lewat cara yang menyenangkan. 

Belakangan saya baru sadar, itu semacam praktik mubadalah versi bisa ditepukkan.

Sayangnya, seperti banyak hal di negeri ini, begitu niat baik bertemu birokrasi dan media sosial, hasilnya bisa berubah jadi tontonan yang agak sulit dibedakan antara edukasi dan variety show. 


Pada tahun 2024, KUA Menteng mengemas ulang tepuk ini dengan aransemen lebih ceria, lengkap dengan irama yang bisa bikin Dinas Pariwisata iri. 

Lalu pada 20 Desember 2024, video itu diunggah dan meledak. 

Algoritma bekerja seperti biasa: ratusan ribu view, ribuan komentar, dan entah berapa video parodi. 

Warganet ikut menepuk, bukan karena sakinah, tapi karena bingung harus tertawa atau prihatin.

Tepuk yang Salah Tempo

Niat awal Tepuk Sakinah sebenarnya baik. Di dalamnya ada lima pilar fundamental pernikahan Islam—semacam Pancasila, tapi versi rumah tangga. 

Isinya Zawaj (berpasangan), Mitsaqan Ghalizan (janji kokoh), Mu’asyarah Bil Ma’ruf (saling berbuat baik), Musyawarah, dan Taradhin (saling ridho).

Saya justru penasaran kenapa tepuk ini berubah jadi bahan tertawaan publik, dari yang ngakak, ilfeel, sampai tepuk jidat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun