Pendahuluan
Kurikulum harus dinamis berubah seiring perkembangan zaman. Sejatinya manusia akan terus bermetaformosis dimana pun, dan kapan pun. Tuntutuan perubahan dalam dunia pendidikan pun tak bisa terelakan karena berhubungan langsung dengan keberlangsungan manusia itu sendiri. Sekolah jadi tempat humanis edukatif yang productif untuk bisa belajar mendapatkan ilmu pengetahuan dann teknologi yang ingin diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum menyatu di pendidikan dan menjadi kompas arah kemajuan Pendidikan dengan rencana detailnya secara konstruktif demi generasi.
Pada hari Sabtu, 13 September 2025 dengan diselenggarakan acara pelatihan Sosialisasi implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dengan Pembelajaran Mendalam (PM), koding, dan Artificial Intellegence (AI) di SDN Amansari II kec. Rengasdengklok kab. Karawang prop. Jawa Barat. Penyelenggara difasilitasi oleh Forum Kelompok Kerja Guru (FKKG) tingkat kecamatan dengan mengundang guru-guru tiap SD.
1. FKKG SD sebagai katalis perubahan
FKKG menjadi wahana guru-guru berkumpul, berdiskusi, problem solving, dan katalis perubahan. Dengan adanya FKKG mampu menyatukan visi dan misi dalam mensukseskan program-program Pendidikan yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Setiap program FKKG tentu sejalan dengan Dinas Pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka yang sedangg berlangsung dengan fokus pada Pembelajaran Mendalam (PM).
Dengan kebersamaan ini akan terjadi diskusi edukatif diselingi dengan game-game untuk memantik guru-guru lebih termotivasi dalam proses pembelajaran yang akan di transfer ke siswa didiknya di sekolahnya masing-masing. Transformasi ini terus dengan pembaharuan guru-guru yang lebih kreatif dan inovatif dalam penerapan pembelajaran mendalam. Terjadi feed back komunikasi yang integratif yang mampu menguak permasalahan apa yang dihadapi guru dalam penerapan IKM dengan PM ini agar tidak terjadi kesenjangan. Mungkin secara administrative mampu dibuat apik dan bagus, yang terpenting penyampaian pada siswa itu yang sangat diperlukan sebagai ukuran kualitas keberhasilan. Siswa mampu mencerna dan mampu belajar dengan memiliki kompetensi sebagai hasil akhirnya.Â
2. Guru tombak kemajuan pendidikan
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) tidak bisa dipisahkan dari perannya untuk kemajuan pendidikan. Niscaya keberhasilan dan kemajuan pendidikan hanya tertumpu pada kebijakan maupun regulasi saja. Perlunya GTK terus diberikan kesempatan untuk menunjukkan kinerja untuk peningkatan kompetensi dalam bidangnya.