Mohon tunggu...
I GedeNurAdi
I GedeNurAdi Mohon Tunggu... MAHASISWA

MAHASISWA UNDIKSHA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Panca Sradha dalam Keyakinan Agama Hindu

19 April 2022   11:25 Diperbarui: 19 April 2022   11:29 3816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Karmaphala Tattwa

Bagian Panca Sradha yang ketiga adalah Karmaphala yang berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu "karma" dan "phala". Karma artinya perbuatan, sedangkan phala artinya hasil, buah, atau pahala. Oleh karena itu, Karmaphala berarti hasil perbuatan seseorang. Perbuatan manusia dibedakan menjadi perbuatan baik dan buruk Perbuatan baik disebut Subha Karma, sedangkan perbuatan-perbuatan buruk disebut Asubha Karma. Semua perbuatan yang meliputi Subha Karma dan Asubha Karma disebut Karma. Hal ini tertulis dalam kitab Slokantara, yaitu "Karma Phala Ngaran Ika Phalaning Gawe Hala Hayu". Artinya, Karmaphala itu adalah akibat (phala) dari baik dan buruk suatu perbuatan." Setiap perbuatan yang kita lakukan, baik secara sadar maupun tidak sadar bersumber pada pikiran, ucapan, dan tingkah laku. Perbuatan baik atau buruk yang kita lakukan akan memberikan pahala. Tidak ada perbuatan yang luput dari pahala. Pahala Karma ada tiga macam, yaitu Sancita Karmaphala, Prarabda Karmaphala, dan Kriyamana Karmaphala

4. Punarbawa Tattwa

Kemudian Bagian Panca Sradha yang keempat adalah Kepercayaan umat hindu terhadap adanya Punarbhawa ( kelahiran berulang-ulang ). Kata Punarbhawa berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Punar dan Bhawa. Punar artinya lagi atau kembali, sedangkan Bhawa artinya menjelma atau lahir. Oleh karena itu, Punarbhawa berarti kelahiran,kembali atau kelahiran yang berulang-ulang. Kelahiran kembali disebut penitisan, reinkarnasi, atau samsara.

Penyebab Terjadinya Punarbhawa

Menurut ajaran agama Hindu, Punarbhawa terjadi karena jiwatman masih dipengaruhi wisaya dan awidya. Atma yang masih diselubungi suksma sarira dan terikat kenikmatan duniawi senantiasa berada dalam keadaan awidya. Hal ini membuat atma belum bisa bersatu kembali dengan sumbernya, yaitu Brahman (Sang Hyang Widhi). Keadaan tersebut menyebabkan atma selalu mengalami kelahiran secara berulang-ulang

ADVERTISEMENT

Proses reinkarnasi ini merupakan kesempatan untuk memperbaiki kehidupan sebelumnya di dunia. Adanya konsep punarbawa menjadikan umat Hindu enggan berbuat salah atau melanggar aturan yang tertuang dalam kitab suci mereka. Konsep Panca Sradha bagi Umat Hindu untuk Memperoleh Kebahagiaan Hidup (3) Konsep panca sradha.

5. Moksha

Terahir Bagian Panca Sradha yang kelima adalah Moksa Sradha. Kata moksa berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu "Muc" yang artinya membebaskan atau melepaskan. Dengan demikian, moksa dapat berarti kebebasan atau kelepasan. Moksa dapat disamakan dengan nirwang nisreyasa, atau kaparamarthan. Dalam moksa,kebebasan berarti terbebasnya atma dari unsur duniawi sehingga dapat bersatu dengan Brahman (Tuhan). Dalam keyakinan umat Hindu, moksamerupakan tujuan hidup manusia di alam. Hal ini tercantum dalam sloka: "Moksartham jagadhita ya ca iti dharma." Artinya, "Bahwa tujuan agama (Dharma) itu adalah untuk mencapai Moksa (Moksartham) dan kesejahteraan umat manusia (Jagadhita)."

Jenis-Jenis Moksa sebagai Bagian dari Panca Sradha Moksa dibedakan menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun