Mohon tunggu...
I GedeNurAdi
I GedeNurAdi Mohon Tunggu... MAHASISWA

MAHASISWA UNDIKSHA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Panca Sradha dalam Keyakinan Agama Hindu

19 April 2022   11:25 Diperbarui: 19 April 2022   11:29 3816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Agama Hindu berasal dari bahasa Sanksekerta, yang juga disebut pula Hinduisme yang merupakan agama dominan di Asia Selatan terutama di India dan Nepal yang mengandung beragam tradisi. Agama ini menyediakan kewajiban "kekal" diikuti oleh seluruh umatnya tanpa memandang strata, kasta atau sekta seperti kejujuran, kesucian, serta pengendalian diri. Sedangkan kepercayaan atau keyakinan yaitu suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. Karena keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran.

Agama hindu memiliki konsep dasar keyakinan yang  disebut dengan dimana Panca Sradha adalah kepercayaan utama dalam agama Hindu. Panca menunjukkan lima, dan Sradha menunjukkan keyakinan. Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa Panca Sradha mengacu pada lima ajaran penting agama Hindu. Bagian pertama dari Panca Sradha, yaitu Brahman, berikut. Atman adalah yang kedua. Karakter ketiga adalah Karma Phala. Punarbawa adalah yang keempat, dan Moksa adalah yang kelima. Dalam  umat Hindu dibangun di atas lima pilar ini. Kita harus memahami bahwa ada alasan-alasan mendasar mengapa umat Hindu menganut agama Hindu. Namun, jika kita membahas Panca Sradha, kita bisa belajar tentang ide-ide esensial agama Hindu. Umat Hindu sangat percaya pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena hal ini. Keberadaan umat Hindu di dunia ini didasarkan pada keyakinan mereka. Maka dari itu kita sebagai manusia diwajibkan menjalankan kebaikan demi kehidupan kita demi dimasa yang akan datang. Karena dasar kepercayaan umat hindu salah satunya itu karmaphala. Karena hasil dari perbuatan kita sebelumnya akan dijalankan pada kehidupan kita yang akan datang karena agama hindu sangat percaya dan meyakini terhadap adanya kehidupan Kembali atau sering kita sebut dengan reinkarnasi. Kata panca sradha dalam agama hindu hidup bisa dikatakan lumrah karena ini sangat merupakan ajaran yang mendasar dalam umat beragama hindu.ini lah gagasan saya menurut dengan dasar kepercayaan umat hindu yang disebut dengan panca sradha.

Umat Hindu berpegang teguh pada dasar keyakinan dalam menjalankan agamanya. Dasar inah yang selanjutnya menjadikan semua umat beragama Hindu percaya dan sangat meyakini keberadaan Tuhan atau Sang Hyang Widhi Wasa. ada lima poin utama dalam konsep Panca Sradha, yaitu widhi, atman, karmaphala, punarbawa, dan moksha. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Widhi Tattwa

Widhi Tattwa adalah keyakinan akan adanya Tuhan yang dapat diimplementasikan melalui sembah sujud dan ketaatan pada ajaran-Nya. Tidak lupa, umat Hindu juga selalu mengamalkan ajaran yang terkandung dalam kitab suci mereka.

Dengan keyakinan Widhi Tattwa, umat Hindu memiliki rasa yang bhakti pada kemahakuasaan Tuhan sebagi pencipta alam semesta. Sehingga, mereka pun senantiasa mensyukuri nikmat dan berkah yang diberikan kepadanya.

2. Atman Tattwa

Atman Tattwa adalah keyakinan umat tehadap atman, yaitu percikan kecil dari Brahman yang berada di dalam tubuh setiap makhluk. Menurut Ni Komang dalam buku Menyemai Benih Atma Sradha merupakan bagian Panca Sradha yang kedua, Meyakini adanya atma disetiap mahluk hidup yang ada di dunia ini. Seluruh alam semesta merupakan ciptaan Sang Hyang Widhi dalam prabawa-Nya sebagai Dewa Brahma. Alam semesta ciptaan Tuhan disebut Buana Agung. Adapun makhluk hidup disebut Buana Alit. Dalam diri setiap makhluk hidup, ada. Sang Hyang Widhi yang disebut atma. Atma berasal dari kata "An" yang artinya bernapas. Setiap makhluk yang bernapas memiliki atma. Adapun dalam kitab Upanisad disebutkan "BrahmanAtman Aikyam," artinya Brahman dan Atman itu adalah tunggal." Berdasarkan kutipan sloka tersebut, atma artinya percikan kecil Sang Hyang Widhi yang ada dalam setiap tubuh makhluk hidup. ,Atma yang menghiduni manusia disebut Jiwatman, Atma yang menghidupi hewan disebut Janggama, Adapun atma yang menghidupi tumbuhan disebut Sthawara

Sebagai sumber atma itu, Sang Hyang Widhi disebut Paramatman. Adapun sebagai intisari alam semesta, Sang Hyang Widhi disebuit AdyatmanDharma Perspektif Multidisplin, atman adalah jiwa yang selalu menghidupkan manusia.

ADVERTISEMENT

Atman dapat membuat makhluk menjadi hidup, memiliki kedinamisan dalam gerak, berkembang biak, serta aktif sesuai hukum yang mengikatnya. Jika tidak ada atman, maka unsur panca mahabutha yang melekat pada diri makhluk tersebut akan hancur lebur atau disebut mati.

3. Karmaphala Tattwa

Bagian Panca Sradha yang ketiga adalah Karmaphala yang berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu "karma" dan "phala". Karma artinya perbuatan, sedangkan phala artinya hasil, buah, atau pahala. Oleh karena itu, Karmaphala berarti hasil perbuatan seseorang. Perbuatan manusia dibedakan menjadi perbuatan baik dan buruk Perbuatan baik disebut Subha Karma, sedangkan perbuatan-perbuatan buruk disebut Asubha Karma. Semua perbuatan yang meliputi Subha Karma dan Asubha Karma disebut Karma. Hal ini tertulis dalam kitab Slokantara, yaitu "Karma Phala Ngaran Ika Phalaning Gawe Hala Hayu". Artinya, Karmaphala itu adalah akibat (phala) dari baik dan buruk suatu perbuatan." Setiap perbuatan yang kita lakukan, baik secara sadar maupun tidak sadar bersumber pada pikiran, ucapan, dan tingkah laku. Perbuatan baik atau buruk yang kita lakukan akan memberikan pahala. Tidak ada perbuatan yang luput dari pahala. Pahala Karma ada tiga macam, yaitu Sancita Karmaphala, Prarabda Karmaphala, dan Kriyamana Karmaphala

4. Punarbawa Tattwa

Kemudian Bagian Panca Sradha yang keempat adalah Kepercayaan umat hindu terhadap adanya Punarbhawa ( kelahiran berulang-ulang ). Kata Punarbhawa berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Punar dan Bhawa. Punar artinya lagi atau kembali, sedangkan Bhawa artinya menjelma atau lahir. Oleh karena itu, Punarbhawa berarti kelahiran,kembali atau kelahiran yang berulang-ulang. Kelahiran kembali disebut penitisan, reinkarnasi, atau samsara.

Penyebab Terjadinya Punarbhawa

Menurut ajaran agama Hindu, Punarbhawa terjadi karena jiwatman masih dipengaruhi wisaya dan awidya. Atma yang masih diselubungi suksma sarira dan terikat kenikmatan duniawi senantiasa berada dalam keadaan awidya. Hal ini membuat atma belum bisa bersatu kembali dengan sumbernya, yaitu Brahman (Sang Hyang Widhi). Keadaan tersebut menyebabkan atma selalu mengalami kelahiran secara berulang-ulang

ADVERTISEMENT

Proses reinkarnasi ini merupakan kesempatan untuk memperbaiki kehidupan sebelumnya di dunia. Adanya konsep punarbawa menjadikan umat Hindu enggan berbuat salah atau melanggar aturan yang tertuang dalam kitab suci mereka. Konsep Panca Sradha bagi Umat Hindu untuk Memperoleh Kebahagiaan Hidup (3) Konsep panca sradha.

5. Moksha

Terahir Bagian Panca Sradha yang kelima adalah Moksa Sradha. Kata moksa berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu "Muc" yang artinya membebaskan atau melepaskan. Dengan demikian, moksa dapat berarti kebebasan atau kelepasan. Moksa dapat disamakan dengan nirwang nisreyasa, atau kaparamarthan. Dalam moksa,kebebasan berarti terbebasnya atma dari unsur duniawi sehingga dapat bersatu dengan Brahman (Tuhan). Dalam keyakinan umat Hindu, moksamerupakan tujuan hidup manusia di alam. Hal ini tercantum dalam sloka: "Moksartham jagadhita ya ca iti dharma." Artinya, "Bahwa tujuan agama (Dharma) itu adalah untuk mencapai Moksa (Moksartham) dan kesejahteraan umat manusia (Jagadhita)."

Jenis-Jenis Moksa sebagai Bagian dari Panca Sradha Moksa dibedakan menjadi empat jenis, yaitu sebagai berikut.

Samipya adalah moksa yang dicapai saat masih hidup di dunia ini. Moksa ini bisa dicapai para Maharsi ketika melaksanakan tapa, brata, yoga, dan samadhi. Setelah mencapai moksa, mereka bisa menerima wahyu dari Tuhan secara langsung.

Sarupya (sadharmya) adalah moksa yang dicapai saat masih hidup di dunia ini. Moksa ini dicapai ketika atma mampu mengatasi hal-hal duniawi. Moksa ini dapat dicapai oleh awatara-awatara.

Salokya adalah moksa yang dicapai ketika atma telah berada pada tingkatan kesadaran yang sama dengan Tuhan. Atma telah mencapal tingkatan dewa, tetapi belum bisa bersatu dengan Tuhan.

Sayujya adalah moksa yang dicapai ketika atma telah bersatu dengan Tuhan.

KESIMPULAN

              Dapat kita ketahui bahwa Panca Dradha terdiri dari 2 kata yaitu panca artinya lima dan sradha artinya keyakinan, jadi panca sradha artinya lima keyakinan yang dimiliki oleh umat hindu. Kelima keyakinan tersebut adalah percaya dengan adanya tuhan, percaya dengan adanya atman, percaya dengan adanya karmaphala, percaya dengan adanya purnarbhawa dan percaya dengan adanya moksa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun