Banyak orang mengira suasana hati (mood) dan emosi hanya dipengaruhi oleh kejadian sehari-hari. Padahal, salah satu faktor paling besar yang sering diabaikan adalah pola tidur.
Tidur yang tidak teratur --- seperti sering begadang, bangun terlalu siang, atau jadwal tidur yang berubah-ubah --- dapat mengacaukan keseimbangan emosi dan membuat kita lebih mudah stres, cemas, bahkan cepat marah.
Sebaliknya, tidur yang teratur membantu otak dan tubuh menjaga stabilitas hormon serta memperkuat kendali emosi. Inilah alasan mengapa orang yang tidurnya cukup cenderung lebih tenang, sabar, dan fokus dalam beraktivitas.
1. Tidur Mengatur Ulang Sistem Saraf dan Emosi
Saat kita tidur malam, terutama pada fase deep sleep dan REM sleep, otak melakukan proses "reset" pada sistem saraf. Bagian otak yang berperan besar dalam mengatur emosi --- amigdala dan prefrontal cortex --- saling "berkomunikasi" dan menyeimbangkan reaksi emosional.
Jika tidur terganggu atau tidak teratur:
Aktivitas amigdala meningkat emosi mudah meledak.
Kontrol dari prefrontal cortex melemah sulit mengendalikan perasaan.
Stres dan kecemasan meningkat.
Inilah sebabnya seseorang yang kurang tidur sering merasa gampang tersinggung, sulit fokus, atau overthinking.
2. Keseimbangan Hormon Mood Tergantung Kualitas Tidur