Mohon tunggu...
Husnul Hotimah
Husnul Hotimah Mohon Tunggu... Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya

Mahasiswi Aktif Prodi Ilmu Ekonomi'23

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Permukiman Kumuh di Kenjeran: Penyebab Kemiskinan atau Urbanisasi?

15 Maret 2025   23:07 Diperbarui: 15 Maret 2025   22:06 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://search.app/YrFmugVJSumVqfXdA

Menangani permasalahan permukiman kumuh di Kenjeran membutuhkan pendekatan yang terpadu. Pemerintah, masyarakat, serta sektor swasta perlu bekerja sama untuk menciptakan solusi yang tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga berkelanjutan. 

Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain: 

1. Peningkatan Kualitas Permukiman: Perbaikan sanitasi, penyediaan akses air bersih, serta sistem pengelolaan sampah yang lebih baik. 

2. Pemberdayaan Ekonomi: Pelatihan keterampilan dan penciptaan lapangan kerja agar masyarakat dapat memiliki penghasilan lebih stabil. 

3. Akses Pendidikan yang Lebih Baik: Penyediaan beasiswa dan program pendidikan bagi anak-anak di permukiman kumuh agar mereka memiliki kesempatan meningkatkan taraf hidup. 

4. Perbaikan Infrastruktur dan Akses Layanan Publik: Pembangunan jalan yang lebih baik, akses transportasi yang terjangkau, serta fasilitas umum yang memadai. 

Tanpa langkah nyata dan komitmen yang kuat, siklus kemiskinan di kawasan ini akan terus berlanjut, dan generasi mendatang akan tetap terjebak dalam kondisi yang sama. Penanganan permukiman kumuh harus menjadi perhatian utama demi menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Kenjeran dan Surabaya secara keseluruhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun