Mohon tunggu...
husna royin
husna royin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya menyukai hal yang berbau psikologi seni dalam hidup

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Menggali "Brain Root": Pondasi Psikologi Anak Muda di Era Konten Serba Kilat

12 Oktober 2025   00:05 Diperbarui: 12 Oktober 2025   00:17 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Guys mau tanya nih, kalian scroll sosmed atau konten yang random menghabiskan waktu berapa jam dalam sehari? Hayo… kalian jangan terlalu keseringan loh, kasian mata kalian jika terus-terusan menatap layar handphone akibatnya mata bakal cepat lelah. Selain itu ada dampak yang sangat fatal tanpa kita sadari, apakah itu? cuss mari kita bahas.

Pernah gak sih kalian ngerasain otak ngerasa kosong padahal penuh padahal kalian baru aja scroll Tiktok atau video pendek di platform lain? Sekilas memang bisa menghilangkan rasa kesepian karena seru banyak hal yang lucu bahkan memberikan informasi. Tanpa sadar hal ini mampu membuat otak kita ter otak-atik bagian akar otak oleh konten random yang biasa disebut dengan brain root. Nahh, adanya bagian ini yang dapat mengatur fokus, emosional serta psikologis diri kita jika terpapar arus konten yang kilat yang mampu menjadikan pola kognitif yang anak muda yang cenderung mencari kepuasan dengan kilat.

Beberapa penelitian telah mulai menginvestigasi topik ini dengan sungguh-sungguh. Contohnya, studi oleh Volkow dan rekan-rekannya. (2023) yang diterbitkan di Nature Reviews Neuroscience menjelaskan bahwa eksposur terhadap informasi yang cepat secara berulang dapat membuat sistem dopamin kita "terprogram" untuk mencari kepuasan instan. Jadi, setiap kali kita menerima notifikasi atau melihat video baru, otak segera meminta “hadiah kecil” yang berupa kebahagiaan sejenak. Namun, bagaimana dengan efek jangka panjangnya? Konsentrasi kita menjadi mudah terbagi, dan rasa jenuh datang lebih cepat jika tidak ada rangsangan baru

Eitss, namun jangan panik, kita selalu memiliki peluang untuk berubah dengan cara belajar Kembali loh, kapan saja dan di usia berapa pun. Ia hanya memerlukan sedikit tempat dan niat dari kita. 

Oen kasi tau tips nya dengan sesekali mencoba meluangkan waktu untuk sepenuhnya terfokus pada satu aktivitas seperti:

1. Menonton video pembelajaran hingga tuntas (tanpa skip).

2. Membaca artikel panjang dengan enjoy.

3. Berdiskusi mendalam dengan teman tanpa bantuan internet.

Secara perlahan, pikiranmu akan mulai terasa segar Kembali lebih cerdas, lebih tenang, lebih tertarik. Seperti otot yang menjadi kuat kembali, tetapi kali ini yang diperkuat adalah pola pikir kita.

Hei kalem gais, otak kita memang punya akar masalalu (luka, kebiasaan), kita masih punya kendali atas arah tumbuhnya fikiran ini. Brain root itu bukan beban, melainkan bagian dari perjalanan yang perlu ditumbuhkan Kembali serta diobati. Yuk, berani berproses, belajar memahami diri ini dan beri ruang bicara untuk hatimu. Kamu bisa dan mampu menjadi manusia yang utuh👌😊.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun