Di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Hulu Sungai Selatan (HSS), yang berlokasi di RT 3 Desa Angkinang Selatan, Kecamatan Angkinang, Kabupaten HSS, sepeda listrik telah menjadi salah satu moda transportasi yang paling favorit di kalangan siswa.Â
Dari 400 lebih siswa yang ada di madrasah ini, sekitar 70 persen menggunakan sepeda listrik sebagai sarana transportasi menuju madrasah. Sisanya 30 persen menggunakan sepeda biasa, naik angkutan umum, dan antar jemput oleh orangtua.Â
Jarak terjauh tempat tinggal siswa MTsN 3 HSS sekitar 7 kilometer, sehingga sepeda listrik menjadi pilihan yang tepat untuk menempuh jarak yang tidak terlalu jauh namun tetap memerlukan waktu yang cukup lama jika harus berjalan kaki.Â
Namun, banyaknya pengguna sepeda listrik di MTsN 3 HSS juga menimbulkan beberapa masalah, salah satunya adalah terbatasnya lahan parkir untuk menampung alat transportasi ini.Â
Karena sepeda listrik rentan terhadap air, maka setidaknya parkir harus di tempat yang terlindung dari air hujan. Oleh karena itu, area belakang madrasah yang sebelumnya digunakan sebagai aula terbuka untuk kegiatan madrasah, kini dijadikan sebagai tempat parkir sepeda listrik.Â
Perubahan ini tentu saja memiliki dampak pada kegiatan madrasah, namun pihak madrasah berusaha untuk mencari solusi terbaik.Â
Azkia Humaira, seorang siswa MTsN 3 HSS yang menggunakan sepeda listrik, mengaku bahwa alasan utama dia menggunakan transportasi ini adalah karena sepeda listrik lebih cepat.
Juga lebih mudah digunakan dibandingkan dengan sepeda biasa. Selain itu, sepeda listrik juga lebih ramah lingkungan dan tidak memerlukan bahan bakar fosil.Â
Dengan demikian, sepeda listrik telah menjadi bagian penting dari kehidupan siswa di MTsN 3 HSS. Pihak madrasah perlu terus mencari solusi untuk mengatasi masalah yang timbul akibat banyaknya pengguna sepeda listrik.Â
Namun pada saat yang sama juga perlu mendukung siswa untuk menggunakan transportasi yang lebih ramah lingkungan dan lebih sehat. (ahu)
