Mohon tunggu...
Hugo Messer
Hugo Messer Mohon Tunggu... Wiraswasta - Agile Entrepreneur and Innovator

Hugo Messer has been building and managing teams around the world for over 10 years. His passion is to enable people that are spread across cultures, geography and time zones to cooperate. Whether it’s offshoring or nearshoring, he knows what it takes to make a global collaboration work. Scrum is a central part of Hugo's story, he's a certified scrum professional (CSP) and certified scrum master (CSM). His software company Bridge Global has recently gone through an agile transformation. Hugo is currently building Ekipa Indonesia. Ekipa is an agile agency, offering training and coaching. Hugo's living in Bali. He's helping Indonesian organizations adopt an agile mindset and implement practices through community events, training and coaching. - He has written 6 books about managing remote teams: http://bridge-global.com/ebooks +62(0)87786693690 hugo@ekipa.co Skype: hugomesser One of Hugo's drives in building his companies is having an impact on poverty reduction. Bridge and Ekipa contribute to this by creating sustainable jobs in upcoming economies. We also support various charities in the countries where we have our offices.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Transformasi sebagai Semangat Hidup

28 April 2021   20:49 Diperbarui: 28 April 2021   21:22 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by https://elements.envato.com/graphics/bored

Selama beberapa dekade, sebagian perusahaan telah bekerja dengan rajin untuk mengoptimalkan operasi perusahaannya. Bahkan akhir-akhir ini mereka berlomba untuk mendigitalkan model bisnis mereka. Hal tersebut memang penting, tapi yang terpenting bagi Haier adalah memanusiakan model manajemennya. 

Seperti yang dikatakan Zhang dalam pertemuan lama dengan salah satu penulis artikel ini, 'Kami ingin mendorong karyawan untuk menjadi seorang wirausahawan karena orang bukanlah alat untuk mencapai tujuan, tetapi justru mereka adalah tujuan itu sendiri. Tujuan kami adalah membuat mereka menjadi CEO bagi diri mereka sendiri sehingga membantu mereka menyadari potensi diri mereka.'

Apa yang menarik dari kesimpulan di atas? 

Hal yang menarik adalah bahwa bagian terbesar transformasi adalah tentang membebaskan orang dalam artian ketika mereka bekerja dan mengubah cara mereka mengoperasikan sistem. 

Pada sebagian besar transformasi yang pernah melibatkan saya (dengan beberapa pengecualian), fokusnya adalah ada pada 'sisi sulit' yakni kita ingin menciptakan hasil dari bisnis. 

Apabila agile atau inovasi membantu kita menuju tujuan tersebut lebih cepat atau menciptakan hasil lebih banyak, maka kami akan terlibat. Sebagian dari kita terkadang melupakan 'sisi lembut'. 

Alasannya sederhana yakni karena hal tersebut membutuhkan waktu. Untuk itu kita memerlukan pemimpin yang melihat hal ini sebagai permainan yang panjang. Pemimpin yang berinvestasi pada manusia dengan pola pikirnya, perilaku, dan struktur yang memungkinkan orang menjadi wirausahawan sejati. 

Mereka bisa fokus pada kekuatan, ambisi, dan potensi mereka. Anda tidak bisa mengganti tombol dan mendapatkan hasil dari investasi tersebut hanya dalam jangka waktu dua kuartal saja.

Mungkin sekarang saya terdengar sangat filosofis, ya? Namun, sebenarnya saya bertanya-tanya, "Bagaimana kita manusia bisa mengelompokkan diri kita sendiri dan membuat organisasi birokrasi yang besar dan memiliki tujuan utama untuk menciptakan garis bawah yang lebih baik?"

Sebagian orang berpendapat bahwa mereka bukan menjadi salah satu bagian tersebut. Namun, mari coba kita pikirkan! Jika Anda berada pada posisi seorang pemimpin, apakah Anda akan bangun dari tempat tidur untuk menginspirasi orang yang Anda pimpin untuk mengubah cara mereka bekerja dan menyalakan passion terhadap apa yang mereka kerjakan sehari-hari? 

Sekarang, kebalikannya. Apabila Anda bukan berada di posisi sebagai seorang pemimpin, apakah kamu merasa selalu berenergi untuk pergi bekerja sehari-hari? Apakah Anda merasa bergairah untuk memberikan dampak bagi perusahaan, rekan kerja, dan pelanggan dari perusahaan atau organisasi Anda?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun