Membuat anggaran bulan ini layaknya kompas yang memberikan kita arahan. Kita tentunya sudah tahu setiap bulan akan mengeluarkan biaya untuk keperluan apa saja. Misalnya, untuk membayar tagihan internet, asuransi, pulsa, hingga angsuran.
Semua besaran anggaran ini sudah pasti tidak bisa diganggu gugat lagi. Apalagi dalam kasus pekerja lepas seperti kita pendapatan yang tidak menentu.
Makanya sedapatnya uang harus dibelanjakan sesuai dengan skala prioritas.
Tetapkan Target Penghasilan
Memang penghasilan pekerja lepas ini fluktuatif mengikuti dinamika projek yang didapatkan. Namun, kita tetap perlu memiliki target penghasilan. Setidaknya kita berusaha untuk mencapai sejumlah nominal untuk menutupi kebutuhan harian dulu.
Cara ini yang saya kerjakan dulu agar setidaknya jangan sampai berhutang. Saya harus mengurangi atau menunda dulu untuk kesenangan gaya hidup.
Memiliki Dana Darurat
Banyak orang memberikan masukan mengenai dana darurat yang bisa digunakan untuk menutupi biaya-biaya lain. Dana darurat ini enaknya disimpan di tabungan terpisah agar tidak diganggu.
Bagi saya, dana darurat ini penting karena kita tidak bisa memastikan kapan akan dibayar oleh klien atau mendapatkan projek selanjutnya.
Seperti pandemi tahun lalu, keuangan saya sedang tidak baik. Akhirnya saya menggunakan dana darurat untuk menutupi biaya bulanan.
Sebagai pekerja lepas, kita harus bisa memikirkan risiko ketidakpastian seperti ini bisa diminimalisir.
Mengerem Belanja
Kesenangan untuk belanja terpaksa harus ditunda. Saya betul-betul membelanjakan uang yang ada hanya untuk prioritas sehari-hari.
Berbeda dengan pegawai tetap yang mengandalkan gaji rutin tentunya mereka pun juga sudah memiliki skala prioritas.