Mohon tunggu...
tanpa nama
tanpa nama Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Pengalaman dalam Perilaku LGBT

1 Februari 2018   03:03 Diperbarui: 1 Februari 2018   03:45 4239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
contoh perilaku arogansi lgbt di amerika yang merasa benar dan melakukan tindakan amoral kepada pastor yang menentang lgbt

perkenalkan saya seorang perempuan dan saya pernah dalam perilaku LGBT juga saya adalah seorang kristiani

jika dikatakan awal darimana, saya bingung untuk berkata dari mana yang pasti saat saya kelas 1 sd saya memiliki perilaku

yang cenderung meniru adegan dewasa dari drama telenovela di tv, saya cenderung tomboy dan berperilaku kelaki-lakian

hingga kelas 6 sd, saya merasakan ketertarikan kepada teman saya yang saya fikir adalah hal tidak wajar, berlanjut ke smp juga

menyukai teman saya,

saya memiliki beberapa pengalaman dengan laki-laki yang kurang menyenangkan, kelakuan kasar anak laki-laki


yang membuat saya kurang nyaman, seperti ketika sd saya di bully beberapa kali oleh anak laki-laki disekolah

meskipun ketika dirumah saya bergaul juga dengan teman laki-laki.

saat sma, saya mulai penasaran akan dunia lesbian, ahirnya saya mencari tau melalui internet tentang dunia lesbian

kemudian ada salah satu website membahas tentang lesbian yang isi kolom komentarnya banyak terdapat anak-anak

lesbian yang mencantumkan nomor hp untuk mencari pasangan sesama jenis,

kemudian diawali coba-coba saya pun mencantumkan nomor hp saya dalam kolom komentar di web tersebut,

hingga suatu ketika seorang perempuan menghubungi saya melalui sms, dialah yang mengenalkan saya dengan

salah seorang perempuan yang ahirnya menjadi pacar pertama saya sesama jenis,

berawal dari saya yang meminta untuk pacaran atas dasar "havefun" dan coba-coba, saya dan dia kemudian

menjalani hubungan pacaran sesama jenis meskipun tidak pernah bertemu, karena saya ada rasa takut dan malu.

hingga pergaulan saya semakin banyak melalui komunitas dari sms pada saat itu, karena saya hanya berani menjalin

hubungan sesama jenis tanpa bertemu langsung, saya kenal berbagai teman perempuan yang lesbian dari berbagai daerah

kemudian hubungan saya dan pacar pertama saya tidak berlangsung lama karena saya masih sangat labil juga

saya saat itu jatuh sakit yang membuat saya merasa bersalah kepada Tuhan hingga memutuskan hubungan saya dengan pacar pertama saya.

tetapi cara iblis tidak berhenti sampai disitu, saya berfikir itu adalah awal coba-coba saya, akan tetapi

itu adalah gerbang saya terjerumus lebih dalam ke dunia lgbt.

beberapa tahun berlalu saya banyak menjalin hubungan hanya via sms dan tlp tanpa bertemu langsung karena saya masih

terlalu takut juga malu, hingga akhirnya saya kenal oleh seorang perempuan yang juga beragama kristen sama dengan saya

sungguh dia adalah awal saya melangkah lebih jauh kedalam dunia lesbian, dari yang sebelumnya saya menjalin hubungan

saya merasa begitu dimengerti, dan dia menjadi tempat yang cocok bagi saya untuk berbagi setiap harinya,

hubungan kami membuat kami jatuh lebih parah dalam dosa perzinahan, dan membuat saya meninggalkan Tuhan lebih jauh.

tidak sampai disana, saya memasuki perguruan tinggi dan berkenalan dengan seorang yang sama seperti saya, saya sebelumnya

hanya mampu menjalin perkenalan dunia lesbian melalui internet dan sms kini memiliki jaringan lebih luas setelah berkenalan

dengan seorang teman dikampus ditambah memiliki pasangan sejenis yang begitu saya cintai.

ketomboyan saya jiwa itu terasa lebih dominan dan saya merasa lebih dari seorang tomboy, yaitu merasa seperti

laki-laki, gaya rambut, pakaian dll

hingga suatu ketika saya membuat akun facebook khusus yang berhubungan dengan sesama jenis lgbt, saya

menikmati semua nya dari kebebasan postingan tentang lgbt baik foto dan pertemanan dengan teman-teman sesama lesbian

Tuhan tidak meninggalkan saya, Dia membuat saya mengenal salah satu perempuan yang saya sebut nae, nae adalah teman

yang saya kenal dari akun fb khusus sesama jenis saya, awalnya nae hanya teman biasa , dia kuliah jurusan design grafis

nae membuatkan gambar saya gambar bersama pasangan saya sebagai hadiah anniversary saya,

setelah beberapa tahun mengenal nae, nae begitu perduli akan setiap kali saya memposting status kehilangan harapan dll,

hingga suatu ketika saya saling curhat dengan nae dan dia ternyata "ingin dan sedang proses pertobatan untuk keluar dari lesbian"

saya curhat banyak hal hingga kami saling bertukar nomor, nae mengikuti komunitas youth yang membantu dia untuk terlepas dari dunia lesbian

berkali-kali dia mengajak saya untuk ikut menjalani komunitas tersebut tetapi saya menolak karena saat itu

saya masih berhubungan dengan pasangan saya dan belum bisa melepaskannya,

waktu berlalu dan pada ahirnya pasangan saya memutuskan untuk bertobat, saya hancur dan teramat sedih

hampir 5 tahun bersama sama membuat saya dan juga dia saling ketergantungan, meskipun dia dan saya berbeda daerah

dan selama ini kami menjalani hubungan jarak jauh, saya dan dia pernah tinggal bersama dan hidup bersama sewajarnya

pasangan suami istri hingga ahirnya kami kembali keluarga masing-masing beberapa setahun setelah hidup bersama.

jujur berbagai pergumulan terjadi dalam hubungan saya dan dia, karena kita sama-sama kristen

dan hal ini adalah salah, meski saya masih sering memikirkannya sisi lain saya bersyukur dia telah menjalani kehidupan baru

dalam Tuhan.

saya masih dalam dunia lesbian, bahkan saya lebih mencari tau informasi tentang trangender di internet,

hingga saya sempat bergabung dalam grub fb transgender, saya mengenal beberapa orang yang terlahir sebagai perempuan

kemudian mengubah diri menjadi laki-laki dan itu diindonesia, saya pernah lihat laki-laki jadi perempuan

tetapi perempuan jadi laki-laki dan diindonesia saya baru tau dari grub tersebut, hingga saya berfikir saya adalah bagian

dari mereka, dan jiwa saya adalah laki-laki, saya melihat bagaimana mereka sharing tentang dokter yang memberikan terapi hormon,

dan diantara mereka pun sudah benyak yang diizinkan oleh keluarga nya untuk terapi hormon, menjadi laki-laki

juga diantaranya ada yang beragama kristen. melihat suatu tindakan mereka saya terus berfikir mereka adalah wajar,

mereka pintar ketika menjelaskan bahwa identitas gender sebagai FTM (female to male) adalah natural,

hingga beberapa bulan lalu saya bergabung dalam grub ateis dan lgbt,

membuat saya semakin keras berfikir bahwa lgbt adalah kewajaran.

namun, adalah satu dalam hati kecil saya yang menentang meskipun saya pernah bersama perempuan dan saya merasa sebagai laki-laki

tapi  seolah Tuhan tidak meninggalkan saya dengan fikiran tersebut, hingga saya diingatkan  akan ayat

roma 1:26-27

("persetubuan yang tidak wajar", "mencemarkan tubuh", "mereka berbuat seolah penuh hikmat, tetapi mereka menjadi bodoh", "mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya")

sungguh tidak ada pembenaran akan perilaku lgbt didalam Firman Tuhan.

hingga saat ini saya masih bergumul dan ingin Tuhan pakai bukan hanya berdiam diri, saya ingin berubah dan menjadi saksi Nya

bahwa yang saya cari untuk pembenaran akan keinginan daging saya, tidak akan pernah ada dan yang ada hanyalah keinginan iblis

untuk menjerumuskan kita semakin dalam agar jauh dan meninggalkan Tuhan Yesus.

masih merasa miris akan amerika dimana gereja-gereja menikahkan pasangan sejenis,

dan saya mendapatkan artikel tentang pertobatan seorang lesbian dari amerika yaitu emily thomes yang kini

jadi penginjil untuk menjadi pembicara tentang dosa homoseksualitas, dia pastinya ditentang banyak pihak lgbt

karena dirinya pertobatan dan kesaksiannya, tapi Tuhan menjadikan dia jalan bagi setiap hati lgbt yang mau bertobat.

dalam kasih Tuhan Yesus saya masih butuh doa untuk hidup saya,

untuk bisa menjadi saksi Tuhan Yesus dalam jalan yang benar yang Tuhan inginkan hingga akhir hidup saya. amen.

jika ada yang bersedia membimbing saya dalam Kristus, dan membawa saya masuk komunitas ex.lgbt dalam Kristus

saya bersedia untuk dihubungi melalui email saya (htanpanama@gmail.com) .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun