Mohon tunggu...
Yuhesti Mora
Yuhesti Mora Mohon Tunggu... Dosen - Pecinta Science dan Fiksi. Fans berat Haruki Murakami...

Menulis karena ingin menulis. Hanya sesederhana itu kok.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nilai-nilai Kehidupan yang Terinspirasi dari Dua Drama Korea

7 Januari 2019   20:02 Diperbarui: 7 Januari 2019   20:21 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(koreaobserver.net)

Suatu hari saya sedang membaca buku yang judulnya "Keberanian Mengajar". Buku terbitan Indeks tersebut ditulis oleh Parker J. Palmer. Saya baru membacanya setengah, masih di bab ketiga dari tujuh total keseluruhannya.

Yang menarik adalah tiba di halaman tertentu di bab ketiga itu membuat saya mengingat sesuatu. Dan tahukah apa yang saya ingat itu? Drama-drama Korea yang pernah saya tonton dahulu. Sebagian tulisan di laman buku itu membuat saya mengingat salah satu adegan di dua drama Korea.

Pertama adalah adegan di dalam drama Jewel in The Palace. Tokoh utamanya, Dae Jang Geum kala itu mengikuti ujian masuk untuk menjadi perawat istana. Gurunya memberikan tes tertulis yang menyuruhnya untuk membuat daftar terpisah mana yang merupakan tanaman beracun dan mana yang merupakan tanaman obat.

Jang Geum gagal pada ujian tersebut padahal dia bisa menuliskan banyak tanaman dalam daftar yang dia buat. Sementara temannya Shin Bi mendapatkan nilai sempurna. 

Dia tidak mengerti mengapa dia gagal. Dia tidak mengerti mengapa Shin Bi berhasil. Padahal sebenarnya gurunya saat itu sedang ingin mengajarkan bahwa tidak ada tanaman yang benar-benar beracun atau tanaman yang benar-benar bisa menjadi obat. Dalam kadar tertentu semua tanaman bisa menyembuhkan atau malah membunuh.

Kedua adalah adegan dalam drama yang berjudul "The Great Queen Seondeok". Adegan yang saya ingat adalah adegan ketika tokoh utama, Deokman sedang berada di kediaman Mishil. Mishil memintanya untuk menjadi pengikutnya tetapi Deokman menolak.

Lalu Mishil berkata, "Baiklah, tokoh jahatnya di sini adalah saya, Putri Cheonmyeong adalah tokoh baik. Tahukah kau bahwa semua orang sebenarnya jahat sejak dilahirkan?"

Deokman menjawab, "Apakah matahari jahat?"

Adik Mishil berkata, "Jahat. Matahari membuat tumbuh-tumbuhan bahkan orang bisa mati karena kepanasan."

Deokman menjawab, "Bagaimana jika tidak ada matahari? Apakah akan ada kehidupan?" lalu dia meneruskan "Apakah air itu baik?"

Adik Mishil menjawab," Baik. Air penting bagi kehidupan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun