Mohon tunggu...
Yuhesti Mora
Yuhesti Mora Mohon Tunggu... Pecinta Science dan Fiksi. Fans berat Haruki Murakami...

Menulis karena ingin menulis. Hanya sesederhana itu kok.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan di Perpustakaan dan Dongeng tentang Peramal

3 Agustus 2016   09:26 Diperbarui: 3 Agustus 2016   09:49 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kemungkinan yang terakhir. Katakanlah peramal terlanjur memberi tahukan sang gadis perihal yang dilihatnya itu meskipun waktunya sebenarnya tidak tepat—ketika jejaka mungkin masih ragu-ragu dan masih butuh waktu untuk memutuskan mendekat sampai sejauh apa. Andaikan sang gadis menganggap itu sebagai angin lalu dan tidak mengubah apapun yang disebabkan ramalan itu. Akhirnya mungkin akan seperti kemungkinan yang kedua.

Aku ingin menceritakan itu pada perempuan yang sedang serius membaca laman horoskop di sebuah majalah wanita itu dan memberi tahunya bahwa ia mempunyai tiga kemungkinan. Aku menegaskan kata “mungkin” agar ia mengerti bahwa tidak ada yang pasti di dunia ini selain perubahan dan kematian. (*)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun