"Kalau ada yang mengutip meninggal karena macet, kok saya baru tahu seumur hidup saya ada yang begitu?" ujar Jonan saat ditemui di Istana Wakil Presiden, Rabu (6/7/2016). Kematian pemudik yang terjebak macet dan 12 orang meningal ditanggapi Mentreri Perhubungan Jonan di Kompas tanggal 7/7/2016.
Beritanya ada di tautan ini
---
Untuk memberikan gambaran bagaimana orang bisa terbunuh gas karbon monoksida, maka kita perlu untuk melihat rekaman kasus keracunan karbon monoksida.
Beberapa kejadian betahun tahun yang lalu tercatat banyak orang meninggal dalam mobil diparkir dengan keadaan mesin dihidupkan. Gas buang kendaraan yang sistem pembakarannya tidak bagus akan mengeluarkan karbon monoksida atau CO. Gas karbon monoksida ini tidak berbau dan tidak berwarna, bisa membunuh makhluk hidup.
Karbon monoksida ini selain dihasilkan pada gas buang  intrnal combustion engine, juga bisa ditimbulkn oleh kompor, alat panggangan oven, water heater dan lain lain. Karena itu penggunaan barang barang tersebut di atas harus mendapatkan kewaspadaan lebih jik tidak ingin terbunuh. Beberapa kejadian orang juga meninggal di kamar mandi karena memakai water heater yang ternyata bocor dan menyebarkan racun CO.
Berbeda dengan mobil listrik yang lebih bersih tidak menimbulkan polusi, mobil konvensional dengan mesin Internal Combustion Engine mau tidak mau akan menyemburkan gas buang yang  mengandung CO. Ketika mobil berjalan dengan kecepatan jelajahnya, maka efek gas buang beracun ini tidak akan membunuh orang secara langsung. Orang yang sedang berjalan di pedestrian ataupun pengendara sepeda masih akan aman ketika menghirup gas buang mobil yang melewatinya.
Mesin mesin stasioner seperti genset, ataupun mobil dalam keadan diam dan mesin hidup akan menimbulkan bahaya sendiri. Mobil yang dalam keadaan berhenti tapi mesin hidup maka semburan gas buangnya akan terkonsentrasi disuatu lokasi. Karena terkumpul disuatu lokasi maka jumlah kandungan karbon monoksida dilokasi tersebut akan meningkat. Orang yang terjebak macet disuatu lalu lintas terkunci, selama berjam jam akan bernafas di lingkungan penuh karbon monoksida. Apalagi jika mobil yang terjebak macet itu jumlahnya ratusan, maka pengemudi dan penumpang akan terus menerus memasukkan udara tekontaminasi CO ke dalam paru parunya. Jumlah CO dalam darah meningkat dan akhirnya keracunan dan mengakibatkan kematian.
Dalam keadaan macet dan panas, orang pasti tidak akan mau mematikan mesin mobilnya agar AC tetap hidup. Karena semua yang berhenti menghidupkan mesin, maka akan berakibat fatal. Jumlah karbon monoksida akan meningkat drastis. Tinggal menunggu waktu saja korban akan berjatuhan. Kabin mobil tertutup tidak menjamin untuk tidak kemasukan CO. Pertama karena dalam sistem AC akan selalu fresh air dari luar yang dimasukkan ke dalam kabin mobil. Kedua seal seal penutup kabin dan pintu/jendela  mobil tidak dijamin menutup sempurna. Ini bukan pesawat terbang dan memberikan toleransi kebocoran kabin.
Jadi pernyataan Jonan yang menyangkal orang bukan meninggal karena dehidrasi ada betulnya. Orang berpuasa lebih dari 12 jam memang tidak apa apa. Tapi  faktor menghirup karbon monoksida inilah penyebab kematiannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI