Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Nil Maizar Bantah Minta Menpora Cabut Pembekuan PSSI

25 Oktober 2015   07:12 Diperbarui: 25 Oktober 2015   09:41 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber foto : forum.detik.com

Selamat pagi semua, ada sebuah pemebelajaran baru bagi dunia jurnalistik di  Republik ini terkait dengan adanya pemberitaan beberapa hari yang lalu yang memberitakan bahwa nil-maizar-minta-menpora-cabut-pembekuan-pssi dimana disebutkan bahwa Mantan pelatih timnas Indonesia itu dikatakan meminta agar Kemenpora segera mencabut pembekuan terhadap seluruh aktifitas PSSI dan mengembalikan fungsi mereka (PSSI)  sebagaimana mestinya.

Karena Nil Maizar merasa dalam kondisi sepak bola Indonesia yang masih disanksi FIFA ini, kompetisi digelar pun sangat riskan karena juara dari kompetisi tersebut dipastikan tidak akan bisa tampil pada event yang digelar AFC maupun FIFA. Seperti yang disampaikanya sesuai pemberitaan diatas "Kembalikan dulu fungsi PSSI dengan mencabut SK pembekuan. Dengan demikian, program pembinaan bisa berjalan di dalam negeri dan tim sepak bola nasional bisa kembali tampil di ajang internasional," ungkap Nil Maizar.

Dikatakan juga bahwa pada turnamen Piala Presiden kemarin banyak tim yang bermain tidak maksimal karena kondisi pemain yang tampil tidak melakukan persiapan sempurna seperti yang dilakukan saat menghadapi kompetisi. "Kualitas Piala Presiden itu jauh lebih baik jika ada kompetisi. Karena kondisi fisik pemain pasti terjaga dengan baik. Kalau yang ada hanya turnamen, maka kondisi pemain tidak maksimal karena mereka hanya menjalani latihan saat menjelang pertandingan saja," tambahnya.

Pada pemberitaan tersebut juga menampilkan apa yang disampaikan Pelatih Timnas U-16 dan U-19, Fachri Husaini terkait dengan keberadaan turnamen ini karena tetap tidak akan bisa mengambil peran kompetisi. "Turnamen tetap diperlukan, tapi hanya sebatas untuk melengkapi kompetisi. Keliru kalau turnamen terus dilaksanakan untuk mengambil alih peran kompetisi. Omong kosong itu, tidak pernah ada sejarahnya di dunia ini ada tim nasional yang tangguh lahir dari turnamen. Wajar kalau Jokowi kurang paham, banyak hal yg harus dipikirkan, soal asap aja sudahmumet," ujar Fachri.

sumber foto : easyinstagram.com

Tapi apa yang terjadi kemudian dan sekaligus menjadi menarik adalah adanya bantahan dari Nil Maizar atas isi dari pemberitaan Bola.net tersebut, yang menyebutkan bahwa dia meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga mencabut pembekuan PSSI apa lagi dia merasa tidak pernah mengluarkan ucapan seperti itu."Saya sama sekali tak pernah mengeluarkan pernyataan seperti tertulis," ujar Nil, dan yang lebih mengherankan lagi Nilmaizar juga mengatakan "Saya bahkan tidak pernah diwawancarai oleh wartawan Bola.net  mengenai hal ini. Jadi, berita ini sama sekali tak benar dan tak ada sangkut pautnya dengan saya," sambungnya. Serta menambahkan memang dia mengaku bahwa banyak permintaan dari jurnalis agar dirinya mau angkat suara atau menyampaikan pendapatnya terkait dengan pembekuan PSSI. Namun,Nilmaizar mengatakan secara tegas menolak dengan alasan "Saya tak mau menyakiti pihak-pihak yang ada," tegasnya.

Terkait bantahan tersebut redaksi Bola.net menyatakan senang dan salut dengan langkah Nilmaizar yang menggunakan mekanisme Hak Jawab, sesuai Undang-Undang No. 40/1999. ini-bantahan-dan-hak-jawab-nilmaizar-pada-pemberitaan-bola-net, sekaligus dengan adanya bantahan tersebut Redaksi Bola.net juga meminta maaf pada Nilmaizar atas adanya pemberitaan yang merugikan ini.

Melihat kepada apa yang sudah dilakukan redaksi Bola.net itu, tentu hal ini wajib kita berikan Apresiaisi yang tinggi karena hal ini jelas merupakan sebuah bentuk pertangungjawaban dari redaksi Bola.net atas pemberitaan yang sudah diberitakannya dan sekaligus ini juga merupakan sebuah bentuk sikap profesionalisme dalam menjalankan kode etik jurnalistik dalam menyampaikan berita yang memang seharusnya bersumber langsung dari yang bersangkutan bukan merupakan opini atau rekayasa dari sipembuat berita. Adanya pengakuan kesalahan dan sekaligus permintaan maaf ini jelas merupakan langkah awal dalam memperbaiki diri untuk menjadi yang lebih baik dan tentu hal ini berlaku bagi siapapun tampa terkecuali……..selamat menikmati.

Borneo 25 Oktober 2015

Salam Olah Raga

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun