Mohon tunggu...
Roger Gibson
Roger Gibson Mohon Tunggu... Editor - Siswa SDH Lippo Cikarang

Is that a jojo reference

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesultanan Islam Maritim di Nusantara (Banten dan Tidore)

16 Oktober 2019   19:53 Diperbarui: 17 Oktober 2019   19:09 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Masuknya Islam di Indonesia | bacaanmadani.com

VOC pun mempengaruhi kebijakan pemerintahannya. Sultan Ageng Tirtayasa kecewa dengan tindakan putranya sehingga beliau berniat mencabut kekuasaan putranya. VOC memanfaatkan situasi tersebut dengan mendukung Sultan Haji. 

Hasilnya, Sultan Ageng Tirtayasa disingkirkan dari istana. Semakin berjalannya waktu, Banten menyerahkan Lampung kepada VOC pada 1682. Sultan terakhir yang memimpin Kesultanan Banten adalah Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin. Beliau dilucuti dan dipaksa turun tahta oleh Thomas Stamford Raffles yang mengakhiri riwayat Kesultanan Banten.

Kesultanan Tidore

f-5da70de4097f362bbf66f8f3.jpg
f-5da70de4097f362bbf66f8f3.jpg

Lokasi

Secara geografis, Kesultanan Tidore terletak di Kepulauan Maluku, antar Sulawesi dan Papua. Kesultanan Tidore berpusat di Tidore, Maluku Utara. Kekuasaannya mencakup sebagian besar Halmahera Selatan, Pulau Buru, Ambon, dan pulau-pulau di pesisir Papua Barat. 

Letaknya yang strategis untuk lalu lintas perdagangan dan posisinya sebagai penghasil rempah-rempah membuat Kesultanan Tidore dan Kesultanan Ternate berperan penting dalam perdagangan. Rempah-rempah yang menjadi komoditas utama menarik minat bangsa-bangsa lain, baik dari Nusantara maupun dari Eropa.

Profil Singkat Raja

Sultan pertama Kesultanan Tidore adalah Sultan Caliati atau Jamaluddin. Beliau memerintah Kesultanan Tidore sejak 1495-1512. Sebelumnya, tidak ada catatan sejarah mengenai pemimpin bergelar sultan yang memimpin Kesultanan Tidore sebelum Caliati. Sultan yang paling berjaya adalah Sultan Nuku. 

Beliau memerintah Kesultanan Tidore sejak 1738-1805. Pada masa pemerintahannya, pengaruh budaya Portugis dan Belanda lebih berpusat di luar Kesultanan Tidore. Hal ini dikarenakan sikapnya yang anti-imperialis. Saat ini, Kesultanan Tidore dipimpin oleh Sultan Husain Syah.

Ciri Khas

Letaknya yang strategis membuat Kesultanan Tidore menjadi kancah aktivitas dan lalu lintas perdagangan. Karena posisinya sebagai penghasil rempah-rempah yang besar, Kepulauan Maluku dijuluki The Spice Islands (Kepulauan Rempah-rempah) dan membuat komoditas utama perdagangan Kesultanan Tidore berupa rempah-rempah. 

Kesultanan Tidore memiliki kekuatan di bidang militer karena letaknya yang bersama Kesultanan Ternate. Namun, Kesultanan Tidore memiliki kelemahan, yaitu mudah diadu domba yang menimbulkan kedua kesultanan berperang melawan satu sama lain.

Masa Keemasan

Sultan Nuku | daerahkita.com
Sultan Nuku | daerahkita.com
Masa keemasan Kesultanan Tidore terjadi pada masa pemerintahan Sultan Nuku. Pada masa pemerintahannya, pengaruh budaya Portugis dan Belanda (VOC) Lebih berpusat di luar Kesultanan Tidore, seperti di Maluku selatan (Ambon). 

Hal ini dikarenakan beliau yang bersifat anti-imperialis. Oleh karena itu, Islam lebih berkembang di Maluku utara. Beliau juga menyatukan Ternate dan Tidore untuk bersama-sama melawan Belanda yang dibantu Inggris. Belanda kalah dan terusir dari Ternate dan Tidore. Sementara itu, Inggris membentuk hubungan dagang bersama Ternate dan Tidore.

Masa Keruntuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun