Mohon tunggu...
Agustina Mega
Agustina Mega Mohon Tunggu... Lainnya - Available

Hi! I'm currently living in Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Culture Jamming dalam Upaya Memberi Kritik dan Peringatan terhadap Konsumsi Minuman Alkohol

30 Maret 2021   19:51 Diperbarui: 30 Maret 2021   19:55 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi para pecinta Vodka, mereka akan mengetahui bahwa sebelumnya, minuman beralkohol ini bernama Gorzalka. Arti dari nama tersebut adalah 'membakar'. Satu jigger-(sekitar 44ml)- Vodka murni mengandung kalori sebanyak kurang dari 100 kalori, tanpa gula dan karbohidrat. Rendahnya kalori yang dimiliki membuat kecilnya kemungkinan kita untuk mengalami hangover atau mabuk.

Minuman alkohol, seperti Vodka menempati hati banyak orang era dewasa ini. Namanya mudah diingat dan yang paling dikenal secara umum. Sayangnya, selain memberi kenikmatan dan kepuasan, kebiasan minum minuman beralkohol dalam jumlah yang besar dapat menghilangkan tenaga.

Hal ini menjadi kontradiktif dengan beberapa mitos bahwa alkohol dapat digunakan sebagai pemancing gairah sebelum berhubungan seksual karena dapat memberikan efek yang lebih intim, hangat, seksi, dan 'panas'. Dilansir dari Kompas.com dalam artikel berjudul 'Alkohol: Merangsang Gairah, tapi Bikin Loyo', Dr Eugene Schoenfeld mengatakan, kebiasaan minum minuman beralkohol menyebabkan hati menghasilkan enzim yang dapat menghancurkan testosteron dalam jumlah besar, yaitu hormon pembangkit libido pria (Tanpa nama, 2008).

Dari hasil riset itu, kemudian iklan atau nama produk Absolut Vodka mengalami culture jamming berupa perubahan nama menjadi 'Absolut Impotence'. Culture jamming tersebut dimaksudkan sebagai peringatan atau dibuat agar orang mulai memikirkan kembali ketika ingin mengkonsumsi alkohol dalam jumlah yang cukup besar atau secara berlebihan sebab menyebabkan impoten.

Jadi, culture jamming merupakan hasil pemikiran dari postmodernisme yang menentang atau memberikan kritik kepada kehidupan atau dinamika modernisme yang penuh gemerlap sekaligus mempertaruhkan martabat manusia. Lalu, culture jamming 'Absolut Impotence' pada produk 'Absolut Vodka', disampaikan sebagai bentuk kritik dan penyelewengan isi pesan iklan yang ingin dikomunikasikan kepada publik.

Take beer! but... waiting for impotence.

Sumber:

Harismi, Asni. (2020, Desember 24). Berbagai Jenis Minuman Alkohol dan Batas Aman Konsumsinya. SehatQ. Diakses dari https://www.sehatq.com/artikel/minuman-alkohol-dan-jenis-jenisnya-beserta-kadarnya pada tanggal 30 Maret 2021.

Setiawan, Johan dan Ajat Sudrajat. (2018). Pemikiran Postmodernisme dan Pandangannya terhadap Ilmu Pengetahuan. Jurnal Filsafat, 28(1): 25-46.

Tanpa nama. (2008, Desember 12). Alkohol: Merangsang Gairah, tapi Bikin Loyo. Kompas.com. Diakses dari https://nasional.kompas.com/read/2008/12/12/06040010/alkohol.merangsang.gairah.tapi.bikin.loyo pada tanggal 30 Maret 2021.

Putri, Leonardia A. (2011). Culture Jamming Versus Popular Culture. Jurnal Ilmu Komunikasi, 8(1): 17-33.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun