Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Setiap Penulis Wajib Belajar Bahasa Indonesia?

26 Oktober 2021   21:15 Diperbarui: 26 Oktober 2021   21:50 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar dari grup perpesanan, sumber: dokumentasi pribadi

Sekiranya bisa diubah, barangkali lebih tepat jika:

Berencana itu penting. Salah satu bagian penting dalam tiap rencana adalah merencanakan rencana yang tak berjalan sesuai rencana. 

Ada baiknya kita hilangkan awalan "ter-". Rencana cadangan tetap mendapat perhatian untuk dipikirkan, tetapi bukan yang paling penting. Tentu, kita berharap, pelaksanaan yang utama berhasil.

Itulah sebabnya...

Setiap penulis wajib belajar Bahasa Indonesia. Bukan saja karena sudah mengerti saat pelajaran wajib belajar dua belas tahun, tetapi juga dalam keperluan dunia tulis-menulis.

Apa pesan yang ingin disampaikan hanyalah akan berhasil dan pembaca menjadi sepaham jika pemilihan katanya tepat. Tidak mengandung makna lain, yang dipahami malah tidak membangun, tetapi menjatuhkan.

Setidaknya ada dua yang perlu dipelajari. Saya kerap mengulas dalam beberapa tulisan, bahwa menulis tidak sekadar menulis, tetapi juga wajib paham Bahasa Indonesia.

Saya pun hati-hati dalam memilih kata. KBBI dan PUEBI masih terus saya pelajari, sehingga diharap semua yang saya tulis tidak bermakna ganda. Sekiranya Anda juga mempelajarinya.

...

Jakarta

26 Oktober 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun