Hari ini saya senang, buku kedelapan saya dari penerbit sudah selesai. Bila biasanya berupa Antologi Cerpen, sekarang berbentuk Antologi Puisi, dengan judul "Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa", ISBN: 978-623-5519-86-9, penerbit Guepedia.
Sebelumnya sudah ada tujuh buku:
"Juang", ISBN 978-623-6891-28-5, penerbit YPTD, antologi cerpen,
"Kucing Kakak", ISBN 978-623-319-468-6, penerbit Guepedia, antologi cerpen,
"Tiga Rahasia Pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan", ISBN 978-623-319-467-9, penerbit Guepedia, antologi cerpen,
"Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden", ISBN 978-623-270-830-0, penerbit Guepedia, antologi cerpen,
"Pelajaran Malam Pertama", ISBN 978-623-229-264-9, penerbit Guepedia, antologi cerpen,
"Rahimku Masih Kosong", ISBN 978-623-5525-29-7, penerbit Guepedia, antologi cerpen, dan
"Praktik Mudah Menulis Cerpen", ISBN 978-623-96862-2-2, penerbit Guepedia, buku tip menulis cerpen.
Total sampai detik ini sudah delapan buku. Pada tahun 2020 terbit 1 buku, 2021 terbit 7 buku. Keseluruhannya antologi pribadi. Tentu, saya bersyukur kepada Tuhan, tahun pandemi bisa saya lewati dengan produktif menulis.
Lebih utama, saya ucapkan terima kasih kepada Kompasiana. Sekitar satu setengah tahun saya sudah bergabung di sini sejak 16 Maret 2020. Banyak coretan yang sudah saya goreskan. Bersama tulisan ini ada 685 tulisan.
Sebagian besar adalah cerpen dan puisi. Tip-tip dan hasil belajar saya seputar cerpen pun banyak. Terbukukanlah yang layak terpilih menjadi delapan buku. Saya tidak bisa bayangkan, bagaimana seandainya tidak ada Kompasiana.
Barangkali saya akan sedikit tercecer dalam mengumpulkan naskah. Barangkali saya pun tidak berkembang dalam menulis cerpen. Dari Kompasiana, saya menemukan semangat menulis dan inspirasi dari para Kompasianer lain.
Di Kompasiana, seluruh naskah saya yang terbukukan ada. Dari lubuk hati yang paling dalam, jujur, saya tidak akan pernah bisa melupakan Kompasiana. Tempat di mana saya ditempa dan dilatih dalam menulis.
Semoga ke depan, saya masih sanggup menyumbangkan pemikiran untuk kemajuan Kompasiana, terutama kanal fiksi dalam hal ini cerpen. Terima kasih, Kompasiana.
Entah tanpamu, barangkali tidak bisa ada buku-buku itu.
...
Jakarta
20 September 2021
Sang Babu Rakyat