Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Cerpenis.

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG @cerpen_sastra, Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen (Pulpen) Kompasiana, Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (Kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), dan Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (Indosiana). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saya Tidak Akan Pernah Melupakan Kompasiana

20 September 2021   17:22 Diperbarui: 20 September 2021   17:25 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Delapan buku saya yang lahir berkat tulisan di Kompasiana, sumber: dokumentasi pribadi

Lebih utama, saya ucapkan terima kasih kepada Kompasiana. Sekitar satu setengah tahun saya sudah bergabung di sini sejak 16 Maret 2020. Banyak coretan yang sudah saya goreskan. Bersama tulisan ini ada 685 tulisan.

Sebagian besar adalah cerpen dan puisi. Tip-tip dan hasil belajar saya seputar cerpen pun banyak. Terbukukanlah yang layak terpilih menjadi delapan buku. Saya tidak bisa bayangkan, bagaimana seandainya tidak ada Kompasiana.

Barangkali saya akan sedikit tercecer dalam mengumpulkan naskah. Barangkali saya pun tidak berkembang dalam menulis cerpen. Dari Kompasiana, saya menemukan semangat menulis dan inspirasi dari para Kompasianer lain.

Di Kompasiana, seluruh naskah saya yang terbukukan ada. Dari lubuk hati yang paling dalam, jujur, saya tidak akan pernah bisa melupakan Kompasiana. Tempat di mana saya ditempa dan dilatih dalam menulis.

Semoga ke depan, saya masih sanggup menyumbangkan pemikiran untuk kemajuan Kompasiana, terutama kanal fiksi dalam hal ini cerpen. Terima kasih, Kompasiana.

Entah tanpamu, barangkali tidak bisa ada buku-buku itu.

...

Jakarta

20 September 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun