Ada hal-hal aneh di sekitar yang perlu disikapi dengan pikiran terbuka, terutama yang baru terjadi. Karena cerpenis terlatih mencari variasi konflik yang menarik dan diusahakan baru, otomatis pikirannya menerima masukan dan bacaan dari berbagai jenis cerpen yang sudah ada.
Mulai dari yang masuk akal dalam peristiwa sehari-hari sampai yang khayalan (benar-benar fiksi).Â
Cerpenis membiarkan pikirannya melanglang buana, menjelajahi fantasi, menemukan berbagai kemungkinan, yang tentu tidak membuatnya sempit berpikir.
Mencari solusi dalam ketenangan
Karena bertambah hari selimut itu selalu jatuh dan itu terus berulang sampai-sampai mengesalkannya, ia memutuskan memasang kamera pengintai di sudut dinding atas kamar. Ia ingin tahu, siapa yang menggeser.
Apakah ada setan di kamar? Apakah ada orang lain masuk? Apakah ada pencuri? Malam itu, setelah melihat rekaman video, ia tertawa. Ternyata...Â
Sama seperti sebagian tulisan nonfiksi, cerpen diharap memberi solusi sebagai akhir dari setiap konflik. Suka-suka cerpenis, mau bahagia, mau sedih, yang penting disajikan menarik untuk menutup cerita.
Solusi yang tidak terpikirkan dan bersifat baru memiliki nilai lebih. Yang tidak bisa ditebak pembaca, itulah plot twist yang memikat.Â
Bisa mencari solusi dalam cerpen, tentu berdampak baik dan membiasakan pikiran pula untuk mencarinya guna mengatasi masalah sehari-hari.
Kebiasaan menulis cerpen bukanlah sekadar menulis. Ada hal-hal yang patut dipertimbangkan untuk menyajikan cerpen dengan kualitas sebaik-baiknya. Apalagi berhasil memperlihatkan cerpen benar-benar seperti kisah kehidupan nyata.
Jika kita semakin terbiasa menulis dan meramu cerpen, itu sangat baik untuk membentuk kebiasaan sehari-hari. Selain telah membuahkan karya, kita terlatih memperhatikan hal-hal detail, belajar darinya, membiarkan pikiran terbuka, dan menemukan solusi dalam ketenangan.
...
Jakarta
8 September 2021
Sang Babu Rakyat