Kepala desa tiba-tiba datang. Ia baru selesai menghubungi dan berpesan kepada petugas keamanan di kota, untuk segera menghubunginya, kali-kali saja, Minten pergi ke kota. Ia juga sudah menelepon seluruh kepala desa di sekitar desa itu, untuk juga segera melapor jika tanda-tanda adanya Minten berhasil diketahui.
Ia mencoba menenangkan seluruh warga yang gelisah. Ia pun mendekati Wak Ji, berusaha menghiburnya. Kendati ia tahu, kehilangan tidak serta-merta bisa diobati.
"Untuk sekarang, karena malam sudah larut, sampai di sini dulu pelacakan kita, Bapak, Ibu," kata kepala desa itu, "Kita lanjut besok. Silakan bapak ibu pulang ke rumah. Semua petugas keamanan di desa dan kota sudah saya informasikan. Semoga, Minten lekas ditemukan."
Sejak saat itu, kabar Minten masih hilang ditelan bumi. Tidak ada yang berhasil menemukan. Foto-foto yang ditempel Wak Ji di tiang listrik hanyalah menjadi sampah. Semua tenaga telah dikerahkan. Semua warga telah terlibat. Petugas keamanan terus berpatroli.Â
Karena sudah berbulan-bulan tidak ditemukan, akhirnya hilangnya Minten ditetapkan sebagai peristiwa kehilangan yang tidak perlu dilanjutkan pencariannya. Semua sepakat menyerah. Semua menerima kehilangan. Tidak ada tanda-tanda yang bisa ditemukan. Minten dicoret dari daftar orang hilang.
Suatu sore, Wak Ji terduduk di ruang tamu. Seorang tetangga dari sebelah rumah datang. Wanita itu sedikit tersenyum.
"Bagaimana, kapan kita kawin?"
"Tunggu dulu! Secepat itukah nafsumu bergejolak?"
"Bukankah kau ingin segera punya anak? Katamu, kau kesal dengan Minten, tukang bawel dan si mandul itu! Sekarang kau sudah punya hartanya. Tunggu apa lagi?"
Wak Ji tidak menjawab. Ia beranjak ke belakang rumah. Ia sibuk merapikan beberapa ubin putih di lantai yang baru saja ia buka di dekat toilet. Tanah di bawah ubin itu basah, seperti habis disiram. Masih ada sedikit bercak-bercak berwarna merah. Ada gundukan alat yang mencuat seperti kepala linggis, yang juga berwarna merah. Wak Ji menyemprotkan pewangi ruangan tepat di sekitarnya.
...
Jakarta,
6 September 2021
Sang Babu Rakyat