Foto yang dimaksud Marni memang tidak berguna jika masih tertempel di album itu. Itu hanya membangkitkan kenangan buruk di benaknya. Apalagi kami sudah berkeluarga. Entah mengapa, saya juga tidak tahu alasan Marni masih menempelkan foto itu.
Diam-diam suatu sore tanpa sepengetahuannya, saya ambil foto itu dari album. Saya bawa gunting dari dapur. Setelah merobek foto itu kecil-kecil, saya gunting lagi hingga menjadi serpihan yang lebih kecil. Lantas, saya nyalakan korek api dan membakarnya.
Tidak hanya kenangan buruk Marni yang bisa muncul kembali. Saya juga sakit hati sekali ketika menyaksikan foto itu masih ada. Apalagi Billy, anak lelaki kami yang sudah berumur lima tahun, sempat melihat dan menanyakannya.
Apakah pantas, Marni masih menyelipkan foto duduk berdekatan hanya berdua bersama mantan pacar yang dipilihkan Mamanya di album foto keluarga kami? Meskipun itu sepupunya. Meskipun itu masih saudaranya.Â
Tetapi tetap saja, ia adalah mantan pacar. Saya tentu terganggu, kali-kali saja nanti, timbul lagi rasa suka padanya. Meskipun saya tahu diam-diam, sepupu itu masih mengiringi Marni bernyanyi.
...
Jakarta
30 Agustus 2021
Sang Babu Rakyat