Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Etika Memberi Nomor Ponsel untuk Agen Pinjol

24 Agustus 2021   23:47 Diperbarui: 26 Agustus 2021   05:15 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda merasa terganggu, suatu ketika diusik oleh nomor tidak dikenal, dikirim pesan bahkan dihubungi terkait pinjaman online (pinjol)? 

Anda tidak sedang diberi informasi berapa saldo utang Anda. Anda pun tidak sedang diminta melunasinya.

Anda hanya diminta bantuan untuk menghubungi rekan Anda yang telah memberikan nomor Anda ke agen pinjol. Ya, rekan itulah yang berutang. Anda direpotkan karena nomor Anda digunakan untuk melengkapi biodatanya. Saya kira, untuk mengisi nomor yang bisa dihubungi selain nomor rekan itu. 

Dalam pembuatan asuransi biasa terjadi. Nomor ponsel salah satu anggota keluarga pasti diminta untuk dilengkapi, selain nomor yang bersangkutan. Dalam kasus gangguan pinjol yang saya alami, demikian adanya.

Saya jengkel ketika dikirim pesan kurang lebih menyatakan teman saya telah menarik pinjol sebesar 1 juta Rupiah. Tolong segera hubungi dan suruh lunasi. 

Waktu ditelepon pun begitu. Suara tidak dikenal, nomor tidak tahu, kebetulan saya angkat. Pengantar bicaranya, ia memastikan bahwa nomor itu atas nama saya. Lalu, ia menanyakan apakah saya kenal dengan yang bersangkutan (yang meminjam). Terakhir, tolong sampaikan padanya untuk cepat bayar. Ia telah menunggak terlalu lama.

Saya duga, saya sampai diganggu oleh agen pinjol karena yang bersangkutan tidak bisa dihubungi. Ya, pasti sebab belum mampu bayar. Entah ponsel tidak diangkat atau dimatikan.

Gangguan itu saya alami lebih dari sekali. Dua tiga kali pernah. Saking kesal, saya cari teman satu komunitas itu. Saya interogasilah dia. Saya kenal baik dia anaknya sedikit nakal. Sering menyusahkan orangtua. Terlebih belum punya pekerjaan. Tidak heran jika meminjam pinjol sembarangan. 

Yang saya tidak suka, mengapa harus nomor saya yang diterakan? 

Saya memang baik padanya. Saya pun pernah bantu memberi pinjaman, tetapi tidak dikembalikan. Apa mungkin karena saya terlalu baik jadi dianggap tidak masalah asal comot saja? Sebagai pelajaran bagi saya dan didikan untuknya, saya tidak akan meminjamkan lagi sampai uang itu kembali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun