Ia terus menunggu dan menunggu hingga sembilan tahun berikutnya. Hachiko akhirnya mati pada bulan Maret 1935. Patung Hachiko dari perunggu, kini dapat dijumpai di tempatnya biasa menunggu, di luar Stasiun Shibuya, Tokyo.Â
Itulah contoh salah satu ikatan terkuat yang saya amati sejauh ini.
Ikatan dalam hidup saya
Saya bisa merasakan itu karena mengalami sendiri. Bagaimana dulu ketika membesarkan anjing, ia suka meliuk-liuk di kaki saya. Sesampainya saya di rumah, ia sudah menunggu di depan pintu. Ia pun melakukan suatu gerakan, memberi isyarat minta disayang.
Sekarang, kelinci saya hampir sama sepertinya. Setiap saya masuk rumah, waktu ia dari bawah rak melihat telapak kaki saya berjalan, ia lekas keluar dan datang menghampiri. Ke mana saya berjalan, ia mengikuti. Sesekali, suka sekali ia menjilat jari-jari tangan saya.
Ikan pun tidak kalah. Ia tahu ketika saya sudah mendatanginya di depan akuarium. Waktu jari telunjuk saya dekatkan baik ditempel di akuarium maupun lewat atas, ia akan bereaksi cepat.
Ia bergoyang-goyang dan siripnya berkibar-kibar. Sesekali melompat pula hendak menyambar. Ia senang dan begitu antusias waktu saya datang.Â
Demikianlah ikatan itu. Kita sebagai majikan tentu senang jika hewan peliharaan tahu dan mengerti cara berinteraksi yang baik dengan kita. Semua tidak saya peroleh secara instan.
Saya tidak akan menerangkan...
Bagaimana kita wajib rutin menyediakan dan menaruh makanan dan minuman pada tempatnya. Bagaimana memandikan hewan peliharaan. Bagaimana kita harus membersihkan kandang. Bagaimana pula merawat ketika sakit. Bila perlu, sampai dibawa ke dokter.