Yang lebih tahu secara pribadi, bagaimana kerja sama terjalin, komunikasi kerja lancar atau tidak, arahan dan umpan balik seirama sesuai permintaan atau meleset, hanya atasan dan bawahan bersangkutan.
Selalu menarik untuk mengulik perkara dunia kerja, terutama hubungan atasan dan bawahan. Boleh dibilang senior dan junior. Kendati tidak semua senior adalah atasan, ada pula sesama pegawai biasa.
Kemungkinan besar, pegawai senior dan atasanlah yang lebih banyak memberi penugasan kepada junior atau bawahan.Â
Posisi mereka yang menang berdasarkan pengalaman, diyakini lebih mumpuni dalam memutuskan arah kebijakan yang tepat untuk perusahaan.
Banyak asam garam telah dilewati. Perpindahan antar perusahaan dijalani, untuk semakin memperbanyak pengalaman. Gagasan-gagasan mereka dikerjakan secara teknis oleh bawahan.
Polemik dalam pekerjaan
Tidak selamanya selama bekerja, kesuksesan diraih. Memang, perencanaan di awal kerap diharap tercapai seluruhnya. Tepat waktu, efektif, dan efisien. Bila perlu, terobosan-terobosan bukan sekadar wacana, melainkan teraplikasikan di lapangan.
Adakalanya kegagalan bekerja dialami. Baik di tengah pelaksanaan kerja maupun saat pekerjaan selesai. Beragam penyebab memungkinkan. Jika diselidik lebih dalam, termasuk berpotensi karena hubungan kerja antara atasan dan bawahan.
Kesalahan tidak sepenuhnya akibat ulah bawahan
Kita tahu, seluruh atasan pernah menjadi bawahan. Tidak semua bawahan pernah jadi atasan. Ada yang bertahun-tahun dari pertama masuk kerja sampai pensiun tetap jadi bawahan.