ia baru meninggikan pagar setelah ada orang tergigit anjingnya. Setelah ia dimarahi tetangganya. Setelah ia membentak dan memukuli anjingnya.
Mengapa satu dampak negatif (tetangga digigit anjing) yang dapat beruntun diikuti dampak negatif lain tidak sebaiknya dicegah? Mengapa orang baru bertindak setelah ada masalah?
Tidak ada yang mengganggu
Alasan pertama adalah tidak ada gangguan. Sampai sebelum kejadian, tidak ada anjing marah-marah sampai mencederai tetangga. Tidak ada omelan tetangga atas keluarganya yang terluka.
Hidup ayah dan keluarganya begitu nyaman. Masalah belum ada dan tidak ada kepentingan pribadi terusik karenanya. Untuk apa meninggikan pagar?
Belum ada pengalaman atau bahan ajar
Apakah pernah terjadi, seekor anjing yang terlalu jinak menggigit orang? Bagaimana bisa anjing itu tidak menurut perintah untuk tinggal di halaman rumah, tetapi malah pergi loncat keluar?
Ayah boleh jadi berpikir, tidak ada kejadian seburuk itu. Jinak ya tetap jinak. Patuh ya tetap patuh. Pemberontakan tidak mungkin dilakukan oleh anjing yang seloyal itu. Kasus serupa juga sulit ditemuinya atau bahkan mungkin belum ada.
Kebiasaan terlalu berpikir positif
Kita memang dianjurkan berpikir positif. Itu berdampak baik bagi kesehatan, baik jasmani maupun rohani. Tidak terkecuali prasangka baik.
Tetapi, jika kelewatan pun tidak baik. Tidak mampu memetakan kondisi terburuk di luar kebiasaan. Ayah terlalu percaya pada anjing yang patuh itu.