Dalam bicara, pernahkah disadari, seringkali kita mengulang-ulang kata tidak berguna? Bisa berupa pengantar, konjungsi, basa-basi, dan seterusnya, yang itu sebetulnya jika kebanyakan menjadi sia-sia didengar?
Pendengar terhalang mencari inti opini. Apa yang dimaksudkan pembicara terasa samar. Ini bisa diminimalisir lewat tulisan. Kata-kata yang sama dapat dicoret agar tidak terulang.
Meracik pemilihan kata
Dengan menulis, kita bisa lebih memilih kata yang pas untuk mengutarakan pendapat. Kata-kata yang bermakna kuat dan menerangkan jelas maksud isi kepala.
Banyak kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semakin tepat pemilihan, semakin menarik dan jelas dibaca. Tentu, penulis sendiri harus banyak membaca.
Membedah masalah lebih kompleks
Sejalan dengan lebih banyak waktu, kita punya kesempatan membedah masalah lebih kompleks. Kita cari enam jawaban atas pertanyaan siapa, mengapa, di mana, kapan, bagaimana, dan apa, seputar masalah.
Semakin banyak jawaban ditemukan, semakin terbuka pemikiran kita. Banyak kemungkinan ke depan sebagai akibat timbulnya masalah dan pelaksanaan solusi boleh dipikirkan.
Pendapat lebih matang disimpulkan
Kita juga bisa mengumpulkan lebih banyak data pendukung untuk mengkaji masalah. Sumber data valid tersedia di mana-mana. Jangan lupa sertakan sumber setiap mengutipnya.
Pendapat lebih matang disimpulkan karena dihasilkan dari pembedahan masalah secara kompleks dan analisis data pendukung yang lebih komprehensif.