Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada Obesitas Saat di Rumah Saja

4 Juli 2021   17:57 Diperbarui: 4 Juli 2021   18:19 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah Covid-19 belum selesai. Dibilang mereda tidak bisa. Saat orang-orang sedang bangkit membangun ekonomi, bersamaan terjadi peningkatan kasus. Lengkap dengan varian barunya.

Agar tidak semakin mengerikan, timbullah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di beberapa daerah. Berdasarkan Kompas, kebijakan ini diberlakukan dari Sabtu, 3 Juli 2021 hingga Selasa, 20 Juli 2021.

"Saya memutuskan untuk memberlakukan PPKM Darurat sejak tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021 khusus di Jawa dan Bali," kata Presiden Jokowi.

Jika dihitung, ada 18 hari. Berakhir pada perayaan hari raya Idul Adha. Untuk perbedaan antara PPKM Darurat dengan PPKM Mikro yang telah diberlakukan sebelumnya, sila baca di sini.

Pada intinya, selama dua minggu lebih empat hari (sekarang sudah hari kedua), masyarakat diharap sebisa mungkin tidak ke mana-mana, alias di rumah saja.

Bekerja dari rumah. Mencari hiburan di rumah. Beribadah pun di rumah. Segala aktivitas manusia yang berwujud pertemuan fisik dengan sesama sejauh dapat diminimalisir dan diganti virtual.

Bagi yang suka berdiam dalam rumah, hal ini tidak masalah. Bagi yang kerap jalan-jalan ke luar, juga seyogianya tidak masalah. Adalah lebih menjadi masalah jika tertular virus Corona sehabis keluar rumah.

Ancaman kegemukan

Perlu kita sadari, ada satu ancaman yang jika tidak dikendalikan, dapat berakibat buruk untuk kesehatan. Mengurangi kecantikan dan ketampanan penampilan.

Mengharuskan membeli baju dan celana baru karena begitu sesak. Ya, itulah kegemukan. Gemuk tidak berarti tidak sehat, tetapi yang mengarah ke obesitas, membahayakan.

Saya bukan dokter. Namun, saya pernah baca artikel seputar obesitas. Dari alodokter.com, dituliskan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun