Seorang gadis mengendap-endap malam itu. Ia berjalan mendekati sebuah rumah. Semua lampu pagar telah dimatikan. Ia memasukkan kunci cadangan ke lubang pintu.
Ia buka perlahan. "Kamu dari mana saja? Sudah jam berapa ini? Mengapa kamu baru pulang?" sentak seorang lelaki. Seorang perempuan tua menarik tangan gadis itu dan memintanya duduk di ruang tengah.
"Sial! Mengapa mereka belum tidur? Malam-malam harus terima nasihat lagi! Tidak bisa besok apa?" gerutu gadis itu dalam hati. Ia menekuk muka. Ia jengkel. Beberapa menit ke depan adalah momen yang tidak disukainya.
Dalam sehari, berapa kali Anda beroleh nasihat? Sudah banyakkah Anda menasihati seseorang? Apakah Anda suka dinasihati atau memberi nasihat? Atau, Anda sebisa mungkin menghindarinya?
Dalam hidup, nasihat pertama kali kita terima dari orangtua. Sejak kecil, entah masih ingat atau tidak, banyak nasihat disuratkan lewat setiap perkataan mereka.
Entah itu disampaikan melalui cerita dongeng sebelum tidur. Entah itu berupa obrolan empat mata antara ibu dan anak. Entah pula tersirat bersama amarah seorang bapak.
Kita sebagai anak pasti pernah menerimanya. Sebagai orangtua atau orang lebih tua, pernah pula memberikannya. Sebagian mendengarkan. Sebagian melewatkan. Anda termasuk yang mana?
Saya gemar mendengar nasihat
Saya pribadi suka mendengar nasihat. Bahkan, dengan sengaja mendengarnya. Setiap hari sebelum tidur -- antara setengah sampai satu jam -- saya pasti memutar audio Youtube tentang tiga kitab kebijaksanaan dalam Alkitab, yaitu kitab Amsal, kitab Ayub, dan kitab Pengkhotbah.
Saya pernah ulas sekilas tiga kitab itu pada satu tulisan. Saya ambil contoh beberapa ayat pada kitab Amsal yang saya pegang menjadi pedoman hidup.
Amsal 11:2 : Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.
Amsal 13:3 : Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.
Amsal 14:15 : Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang bijak memperhatikan langkahnya.
Saya mendengarnya dengan tenang. Saya menikmati dan memahaminya sebaik mungkin. Itu diperkatakan dengan nada lembut -- sangat boleh Anda nikmati audionya -- dan sedang tidak ada masalah.Â
Berbeda dengan nasihat dalam ilustrasi di atas. Nasihat yang muncul karena sebuah kesalahan. Ya, sebagian menjadi tidak suka dinasihati. Mengapa?
Ada pengungkapan kesalahan
Gadis dalam ilustrasi dinasihati dalam amarah karena kesalahannya. Mengapa anak gadis pulang malam-malam? Apa kata tetangga nanti tentangnya? Bukankah orangtuanya bisa dinilai tidak mampu mendidik anak baik-baik?
Sebagian kita tidak suka diungkap kesalahannya. Apalagi dipermalukan di depan umum. Kita memang paling jago menyatakan kesalahan orang dan paling enggan mengoreksi diri. Bukankah begitu?
Disertai emosi yang sesekali tidak terkendali
Akibat kesalahan, ada potensi besar orang bisa marah. Orangtua menjadi kesal atas kelakuan anak gadisnya yang menjengkelkan. Mengapa ia tidak berpikir panjang akan perbuatannya? Betapa banyak yang dirugikan, terutama nama baik keluarga.
Ibu bisa naik darah. Bapak mungkin main tangan. Sembari nasihat-nasihat untuk memperbaiki diri dilontarkan. Ada emosi menyakitkan yang menyertai penyampaian nasihat. Sesekali begitu, bukan?
Tidak bisa didebat apalagi dilawan
Sebagian nasihat berasal dari ajaran agama masing-masing, yang sudah tentu tidak bisa didebat dan dari kecil diajari untuk hanya dipatuhi. Bukan dilawan.
Keberadaan seseorang yang diposisikan cuma dapat menerima, suatu kali menjengkelkan hati. Sudah disalahkan, terkena amarah, dapat nasihat lagi. Sialnya, tidak ada yang bisa diperbuat.
Harus merendahkan diri
Kebanyakan nasihat disampaikan oleh orangtua atau orang yang lebih tua. Lebih berpengalaman dan dipandang lebih bijak dari yang diberi nasihat.
Kita merasa di bawah. Ia ada di atas angin. Segala perkataan nasihat berlangsung satu arah, ke kita yang mau tidak mau harus merendahkan diri. Pada kenyataan, jarang ditemui orang yang mau meletakkan ego dan keakuannya.
Sebagian kebebasan terkekang
Kira-kira, apa bentuk nasihat orangtua dari gadis dalam ilustrasi? Tentu, gadis itu harus cepat pulang ke rumah. Tidak boleh keluar malam-malam.
Sebisa mungkin memberi informasi sedang di mana dan bersama siapa. Ada keperluan mendesak apa sehingga harus keluar. Kebebasan mulai dibatasi dengan ada nasihat.
Tetaplah dengar dan laksanakan kendati menyakitkan
Saya percaya, segala nasihat bermaksud baik. Tidak ada yang mencelakakan. Nasihat membawa orang selamat dari keburukan dan kemalangan.
Artinya saja begitu apik. KBBI menjelaskannya sebagai:Â
ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik:
ibarat yang terkandung dalam suatu cerita dan sebagainya; moral:
Jika dilaksanakan, membawa kita dari kebaikan kepada kebaikan. Perjalanan hidup akan lebih mulus dibanding bila mengabaikan nasihat bahkan memberontak atasnya.
Nasihat sudah diramu dari kebijaksanaan atas pengalaman seseorang. Apa yang buruk diusahakan dihindari dan apa yang baik diupayakan dikerjakan.Â
Sebagian nasihat yang didasarkan dari pengalaman hidup semata-mata agar kesialan tidak terulang kembali bagi mereka yang mendengarkan dan melakukannya.
Akhir kata...
Demi kehidupan yang lebih baik, ada baiknya kita mendengar nasihat. Setelah masuk telinga, rekam benar di otak. Kemudian, pelajari dan lakukan.
Lihatlah ke depan. Betapa nasihat itu bisa menyelamatkan kita dari keburukan dan kemalangan.
...
Jakarta
26 Juni 2021
Sang Babu Rakyat