Amsal 11:2 : Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.
Amsal 13:3 : Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.
Amsal 14:15 : Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang bijak memperhatikan langkahnya.
Saya mendengarnya dengan tenang. Saya menikmati dan memahaminya sebaik mungkin. Itu diperkatakan dengan nada lembut -- sangat boleh Anda nikmati audionya -- dan sedang tidak ada masalah.Â
Berbeda dengan nasihat dalam ilustrasi di atas. Nasihat yang muncul karena sebuah kesalahan. Ya, sebagian menjadi tidak suka dinasihati. Mengapa?
Ada pengungkapan kesalahan
Gadis dalam ilustrasi dinasihati dalam amarah karena kesalahannya. Mengapa anak gadis pulang malam-malam? Apa kata tetangga nanti tentangnya? Bukankah orangtuanya bisa dinilai tidak mampu mendidik anak baik-baik?
Sebagian kita tidak suka diungkap kesalahannya. Apalagi dipermalukan di depan umum. Kita memang paling jago menyatakan kesalahan orang dan paling enggan mengoreksi diri. Bukankah begitu?
Disertai emosi yang sesekali tidak terkendali
Akibat kesalahan, ada potensi besar orang bisa marah. Orangtua menjadi kesal atas kelakuan anak gadisnya yang menjengkelkan. Mengapa ia tidak berpikir panjang akan perbuatannya? Betapa banyak yang dirugikan, terutama nama baik keluarga.
Ibu bisa naik darah. Bapak mungkin main tangan. Sembari nasihat-nasihat untuk memperbaiki diri dilontarkan. Ada emosi menyakitkan yang menyertai penyampaian nasihat. Sesekali begitu, bukan?