Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pada Umur Berapa Sebaiknya Kita Jaga Makanan?

24 Juni 2021   19:26 Diperbarui: 24 Juni 2021   20:18 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jaga makanan, sumber: chermonabeauty.com

Seorang lelaki pergi ke satu warung nasi untuk makan malam. Ia suka memilih tempat yang menyajikan beragam menu, baik lauk-pauk maupun sayur-mayur. 

Ia tidak memilih-milih makanan. Begitu yang diajarkan orangtuanya dahulu. Semua jenis makanan mengandung zat gizi masing-masing, yang tentu sangat berguna jika saling melengkapi.

Ia mulai mengatur pola makannya. Ia terbiasa makan dengan mengupayakan selain lauk, harus ada sayur. Ia pun menghindari makanan cepat saji. Bukan perkara usia alasannya. Hanya kebiasaan yang telah dibangun sedari lama.

Saya sempat tergelitik pada sebuah percakapan keluarga lewat WA. Di sana, salah satu kakak menyarankan agar para anggota keluarga menjaga makanan, jika sudah masuk usia 30 (tiga puluh tahun) ke atas.

Jika dulu waktu balita, dengan mudah orangtua melumatkan jeroan berupa hati ayam ke menu bubur, sekarang para paruh baya harus berpikir ulang untuk menikmati jeroan.

Mama saya yang telah sepuh pun berkali-kali selain bercerita seputar penyakit masa tua, menjelaskan sangat rinci pula terkait makanan-makanan yang tidak boleh dikonsumsinya.

Kata beliau, saat senja, seseorang tidak boleh makan sembarangan, sebab dapat memicu berbagai penyakit. Tidak jarang juga orang meninggal karena tidak mampu mengendalikan nafsu makannya.

Diabetes salah satunya. Kebanyakan gula dari makanan manis yang dikonsumsi dan tidak diimbangi pergerakan fisik untuk membakarnya. Akhirnya terkena penyakit gula.

Saya tidak serta-merta percaya. Memang, ada benarnya, jika menjaga makanan berimbas pada kesehatan tubuh yang terus prima. Jarang dilanda penyakit sehingga tetap bebas beraktivitas.

Jaga makanan di sini bukan berarti menjaga makanan dan menutupnya dari serangga pengganggu ya, seperti di atas meja makan. Tetapi, bermakna mengatur pola makan agar lebih sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun