Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Lima Kebiasaan Ini Jangan Dilakukan Sembarangan!

24 Juni 2021   15:15 Diperbarui: 24 Juni 2021   18:32 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi meludah sembarangan, sumber: liputan6.com

Gampang saja. Tengoklah sungai di dekat lingkungan Anda. Saya jamin, sebagian besar ada sampah berserakan di sana. Sungai dianggap sebagian orang menjadi tempat sampah. Nanti kalau banjir, semua kelabakan dan saling menyalahkan. Ulah sendiri padahal!

Meludah sembarangan

Sekali waktu ketika berjalan di satu jalan kecil, saya pernah menjumpai seseorang meludah sembarangan. Air liurnya yang begitu banyak dimuntahkan tepat ke tengah jalan. Saya amati benar itu.

Dengan lenggang kangkung, ia meneruskan berjalan tanpa memperhatikan bagaimana saya yang melihatnya. Jijik bukan main! Belum lagi jika ludahnya bau.

Ngupil sembarangan

Ini juga begitu. Perlu menjadi perhatian bersama. Segala kegiatan bersih-bersih seharusnya dilakukan secara pribadi dan tertutup, tanpa terlihat orang.

Melihat orang asyik ngupil itu tidak mengasyikkan sama sekali. Tiap-tiap kita sepatutnya tahu, jika bersama orang, sepantasnya menunda mencari harta karun itu. Tahanlah, sampai sendirian adanya.

Kentut sembarangan

Perihal keempat yang tidak boleh luput adalah terkait buang angin. Memang, buang angin seketika seusai hasrat muncul adalah sangat melegakan.

Tetapi, perlu diingat, bunyi dan baunya begitu mengganggu sekeliling. Tidak ada yang mau menghirup itu. Terlebih jika orang sekitar sedang makan. Tentu, ada yang kelewat emosi.

Ngomong sembarangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun