Gampang saja. Tengoklah sungai di dekat lingkungan Anda. Saya jamin, sebagian besar ada sampah berserakan di sana. Sungai dianggap sebagian orang menjadi tempat sampah. Nanti kalau banjir, semua kelabakan dan saling menyalahkan. Ulah sendiri padahal!
Meludah sembarangan
Sekali waktu ketika berjalan di satu jalan kecil, saya pernah menjumpai seseorang meludah sembarangan. Air liurnya yang begitu banyak dimuntahkan tepat ke tengah jalan. Saya amati benar itu.
Dengan lenggang kangkung, ia meneruskan berjalan tanpa memperhatikan bagaimana saya yang melihatnya. Jijik bukan main! Belum lagi jika ludahnya bau.
Ngupil sembarangan
Ini juga begitu. Perlu menjadi perhatian bersama. Segala kegiatan bersih-bersih seharusnya dilakukan secara pribadi dan tertutup, tanpa terlihat orang.
Melihat orang asyik ngupil itu tidak mengasyikkan sama sekali. Tiap-tiap kita sepatutnya tahu, jika bersama orang, sepantasnya menunda mencari harta karun itu. Tahanlah, sampai sendirian adanya.
Kentut sembarangan
Perihal keempat yang tidak boleh luput adalah terkait buang angin. Memang, buang angin seketika seusai hasrat muncul adalah sangat melegakan.
Tetapi, perlu diingat, bunyi dan baunya begitu mengganggu sekeliling. Tidak ada yang mau menghirup itu. Terlebih jika orang sekitar sedang makan. Tentu, ada yang kelewat emosi.
Ngomong sembarangan