Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Lima Kebiasaan Ini Jangan Dilakukan Sembarangan!

24 Juni 2021   15:15 Diperbarui: 24 Juni 2021   18:32 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi meludah sembarangan, sumber: liputan6.com

Terakhir tetapi tidak kalah penting, adalah begitu baik jika kita selalu menjaga ucapan. Jangan bicara sembarangan, menyebarkan berita hoaks, apalagi terkait seseorang.

Selain merusak reputasi diri, sangat bisa menyinggung perasaan orang lain. Kita pun boleh dituntut pencemaran nama baik olehnya. Hati-hati dengan segala omongan!

Meski memang tidak ada aturannya...

Lima kebiasaan di atas memang tidak ada hitam di atas putihnya. Jika tetap dilakukan secara sembarangan, sulit dihukum atau ditahan di penjara. Namanya juga kebiasaan. Tiap-tiap orang sesekali pernah melakukan, entah sadar atau tidak.

Tetapi, berhubung kita hidup bersama dengan orang lain dan guna menjaga perasaan serta menghargai keberadaan mereka, alangkah lebih baik jika ditata teratur.

Simpanlah ludah yang telah menggunung dan tahan sampai masuk toilet atau bertemu wastafel yang tidak terlihat orang. Ngupil dan kentut pun lakukanlah di tempat sepi. Lebih cocok di kamar mandi.

Nikmatilah aroma kentut tanpa berbagi dengan sekitar. Orang lain tentu sangat ikhlas atas keegoisan ini. Terkait ngomong, ucapan seperti pedang bermata dua.

Selain mengoreksi diri, mengoreksi pula orang lain. Jika dasar koreksi tidak beralasan dan hanya bersumber dari "katanya", kita bisa dituduh bersangka buruk. Kendalikan lidah agar tidak rusak pertemanan dan hubungan.

Akhir kata...

Kita telah diajari sopan santun dan etika, yang memang tidak tertulis dan tidak terlalu jelas hukumannya jika tidak dilaksanakan. Tetapi, sebaik-baiknya manusia, tentu yang mampu menghormati orang lain.

...

Jakarta

24 Juni 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun