Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama FEATURED

Pengaturan Seragam Kerja Melatih Budaya Baik bagi Pekerja

13 Juni 2021   16:03 Diperbarui: 7 Februari 2022   05:24 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang mengenakan seragam kerja, sumber: Shutterstock

Ilustrasi seseorang mengenakan seragam kerja, sumber: Shutterstock
Ilustrasi seseorang mengenakan seragam kerja, sumber: Shutterstock

Lantas, bagaimana bisa pengaturan seragam kerja pada pegawai dapat membentuk budaya baik?

Melatih disiplin

Selain ketepatan waktu masuk kantor, ketepatan pemakaian seragam kerja sesuai hari kerja juga melatih disiplin pegawai. Biasanya diatur resmi dalam peraturan internal instansi atau perusahaan.

Bila lebih tajam, disertai sanksi atas pelanggarannya. Jika kita disiplin dari hal sepele seperti seragam kerja, ini berdampak baik pada disiplin-disiplin berikutnya untuk hal yang lebih besar. Yang kecil saja diperhatikan benar, apalagi perkara besar.

Mengingatkan budaya malu

Saat masuk kantor dan hendak melakukan presensi, tiap-tiap pegawai lazimnya akan saling menyapa sekaligus melihat busana yang dikenakan. Terkadang, satu dua menegur dan mempertanyakan alasan mengapa seragam kerja tidak dikenakan. 

Belum lagi kamera CCTV yang terpasang. Tentu, kita malu jika tertangkap berbeda sendiri pakaiannya. Jika tidak ingin terjadi, maka sebaiknya pakailah seragam kerja sesuai ketentuan.

Memperkuat kebanggaan

Waktu pulang kampung, beberapa dari kita yang baru masuk kerja dengan sengaja mengenakan seragam kerja untuk memperlihatkan kesuksesan telah mencapai cita-cita. Bekerja pada perusahaan yang diinginkan.

Orangtua pasti bangga. Tetangga sesekali ikutan. Kita pun tidak kalah bangga. Bagaimana sedari dulu memimpikan akan bekerja di sana, belajar sepayah mungkin dan mendaftar tidak kenal lelah. Apalagi di instansi ternama dan menjadi incaran banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun