Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Cuti Bekerja dan Berbagai Polemiknya

3 Juni 2021   09:28 Diperbarui: 3 Juni 2021   10:58 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menandai cuti bekerja, sumber: idxchannel.com

Setiap hari raya, di antara dua hari libur nasional yang berdekatan, atau mendekati libur akhir pekan, sering terjadi ada hari kerja terjepit (harpitnas). Ini dijadikan momen untuk mengambil cuti, guna melengkapi euforia libur panjang.

Semua pegawai ingin. Semisal, cuti saat harpitnas hari Lebaran, yang sepantasnya diambil oleh pegawai Muslim. Maka, pegawai nonmuslim adakalanya mengalah dan memberi kesempatan kepada pegawai muslim untuk merayakan hari besarnya.

Cuti diganggu pekerjaan

Saya tidak menutup mata. Ini satu dua kali ada. Saat cuti -- seharusnya kita bebas dari rutinitas kantor -- masih diminta bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Biasanya, terjadi pada pegawai yang begitu diandalkan. Memegang peranan penting dan berkontribusi besar dalam pelaksanaan pekerjaan. Sering memberi ide cemerlang, ahli mengolah data, sehingga kehadirannya begitu diperlukan.

Pemberian izin cuti

Pemberian izin cuti sepenuhnya ada di tangan atasan atau pimpinan. Mereka sekiranya telah menimbang-nimbang, bagaimana kondisi pekerjaan jika pegawai bersangkutan cuti.

Adakah pekerjaan telah beres dengan baik? Adakah pegawai lain dengan kompetensi sama bisa menggantikannya? Adakah cuti boleh ditunda karena urusan pekerjaan yang begitu mendesak? Dan lainnya, sehingga membuat pemberian cuti berdampak baik, baik untuk pegawai maupun keberlangsungan perusahaan.

Saya yakin, sebagian atasan telah dibekali kemampuan manajemen pegawai. Sebagian besar mereka kemungkinan besar tidak tega, atas alasan kemanusiaan seperti perkabungan dan sakit, menolak memberikan cuti. Atasan juga manusia, sama seperti pekerja.

Akhir kata...

Cuti dan bekerja berturut-turut adalah hak dan kewajiban para pekerja. Keduanya seyogianya dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan sekali waktu memperhatikan etika baik kepada atasan maupun sesama pekerja.

Ya, kita pekerja juga berkehidupan sosial bukan? Sama-sama saling menghargai dan menghormati.

...

Jakarta

3 Juni 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun