Ada warganet yang membuatnya sebagai bahan lucu-lucuan. Menjadikan kesalahan orang sebagai meme pun ada. Mereka tertawa sepuasnya pada viralnya kesalahan orang.
Seperti tidak punya kesalahan saja! Apakah pantas bahagia di atas penderitaan orang yang sedang bersalah? Saya pun tidak membela yang bersalah. Yang bersalah tetap bersalah dan wajib menerima hukuman. Tetapi, tidak dengan cara "dihukum" oleh banyak orang di medsos.
Sarana pelampiasan emosi
Ini pun sama. Warganet dengan bebas menumpahkan kekesalan dan amarah atas pihak yang bersalah. Sesekali kelepasan menggunakan bahasa yang tidak santun.
Kebun binatang dilibatkan. Kata-kata kotor berserakan. Legakah? Sudah puaskah? Apakah memang itu manfaat dari media sosial? Sebagai sarana pelampiasan emosi buruk?
Pembunuhan karakter
Bagi pihak yang bersalah, saya begitu yakin, meskipun sedikit, masih ada niat baik darinya untuk berubah. Setidaknya, setelah mendapat teguran dari pihak yang bermasalah langsung dengannya.
Hukuman yang diberikan langsung oleh pihak berwenang juga bisa menjerakannya. Ketika dia mau bertobat, sudah tersebar penghakiman warganet atas videonya.
Namanya terkenal buruk di mana-mana. Kalau dia kuat mental, bisa dia lupakan dan tetap memutuskan berubah baik. Jika tidak, mentalnya malah semakin jatuh. Bisa pula ia menyiksa dirinya sendiri, karena tenggelam akan kesalahan yang terus diingat-ingatkan warganet.
Yang telah diunggah di medsos pun sulit dihapus. Ada rekam jejak yang bisa dengan mudah diabadikan tiap-tiap warganet. Selain itu, masih ada akun lain yang juga mengunggahnya.
Dia sudah dicap pernah berbuat salah. Terkenal pula akan hal itu. Pandangan orang padanya sebagian menjadi miring. Karakternya dibunuh perlahan-lahan. Sudah puaskah, para warganet?