Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Getok Tular Antartetangga

3 Mei 2021   01:05 Diperbarui: 3 Mei 2021   01:36 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi getok tular, sumber: Rumah123/Apartment Therapy

Setiap keluarga di perumahan lebih cepat tahu. Jika tidak masuk dalam grup, karena satu dua hal, tetangga sebelah rumah bisa menyampaikan. Tidak ada alasan orang tidak tahu karena kecepatan getok tular lewat gawai ini.

Gotong royong kedukaan

Masihkah di tempat Anda terjadi seperti ini? Ketika pengumuman lewat toa masjid berlangsung, tentang seorang tetangga yang meninggal, informasi itu lebih cepat disebarkan lewat omongan tetangga.

Sebelum diumumkan oleh masjid, tetangga yang tahu dahulu, secara otomatis sebagai bentuk kebersamaan akan kedukaan, menyebarluaskan begitu cepat. Bisa dengan mendatangi satu per satu rumah yang berdekatan atau melalui chat media sosial.

Dalam hitungan detik, orang-orang berkumpul. Ada yang mengambil kursi-kursi dari kecamatan. Ada yang mendirikan tenda. Ada yang merapikan keranda jenazah. Kekeluargaan antartetangga sekejap terjadi, dengan ilmu getok tular.

Anjangsana sukacita

Sama pula dengan peristiwa kelahiran atau pernikahan. Informasi dari mulut ke mulut, tentang tetangga yang baru punya anak atau tetangga yang hendak menikahkan anak, lebih cepat diketahui daripada informasi dalam undangan yang disebarkan.

Belum terima undangan, berita itu terdengar dahulu di telinga. Tanpa menunggu lama, ibu-ibu berdatangan ke rumah tetangga itu. Masing-masing gembira akan berita sukacita.

Hal yang wajib dihindari dari getok tular

Peredaran informasi dari mulut ke mulut tidak bisa kita jamin sesuai tidak dengan yang kita perkatakan. Bisa ditambah, dipoles, atau bahkan diperburuk, jika tetangga tidak suka dengan kita.

Menyebarkan aib adalah hal yang harus dihindari ketika berbicara dengan tetangga. Itu mempermalukan keluarga. Apalagi, terkemas dengan sangat menarik, lalu tersebar melalui getok tular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun