Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pelajaran Malam Pertama

31 Maret 2021   23:50 Diperbarui: 1 April 2021   00:41 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdengar suara ranjang berderit. Wanita itu mendesah tambah kencang.

"Jangan berisik!!!" 

Ada teriakan suara dari luar. Seseorang mengetuk pintu. Sepertinya ia terganggu. Tetapi, pemuda itu tidak menyadari. Desahan wanita itu yang semakin kencang, mengaburkan suara ketukan pintu.

Adiknya bangun tambah perkasa. Ia semakin membara. Gairahnya memuncak. Wanita itu terus dan terus disetubuhinya. Matanya masih saja memejam, seolah-olah merasakan betapa nikmat malam pertama. Tentu, bukan dengan wanita itu, tetapi bersama gadis-gadis yang terus bermunculan dan melintas begitu seksi dalam imajinasinya saat menutup mata.

Wanita bule berdada besar. Gadis Jepang berpantat semok. Perempuan Rusia berwajah cantik. Adiknya semakin perkasa. Wanita itu mulai kelelahan melayani betapa buas pemuda itu di ranjang. Keringat bercucuran. Tubuh bergoyang-goyang. Ranjang terus berderit. Tanpa terasa, tiga jam berlalu.

"Terima kasih ya, Yang. Kamu sungguh hebat," kata wanita itu perlahan.


Dengan napas masih terengah-engah karena begitu kecapekan, pemuda itu menjawab, "Sama-sama, Angel. Kamu juga hebat."

Seketika wanita itu berdiri. Matanya menatap tajam pemuda itu. Wajahnya tiba-tiba berang. Sosoknya berubah menyeramkan. Ia mengangkat tangannya dan mengayunkan cepat ke arah pemuda itu.

"Plaaakkk...."

Sebuah tamparan keras melayang. 

"Siapa Angel? Saya Sindi!!!"

Pemuda itu terdiam. Hatinya mendadak gusar.

...

Jakarta

31 Maret 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun