Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kebanyakan Makan Enak Jadi Enek, Ini Penjelasannya

28 September 2020   08:37 Diperbarui: 28 September 2020   08:45 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Makan Enak, Sumber: www.javatravel.net

Ternyata ini ada teori yang bisa menjelaskan.

Hukum Utilitas Marjinal yang Menurun

Merujuk cerdasco.com:

Hukum utilitas marginal yang menurun (law of diminishing marginal utility) menyatakan bahwa utilitas marginal turun ketika Anda menambah satu lagi konsumsi barang. Utilitas marginal adalah ukuran kepuasan (manfaat) tambahan yang Anda peroleh ketika Anda menambah satu lagi konsumsi barang atau jasa.

Teori ini dikemukakan oleh seorang ekonom dari Austria bernama Carl Menger (23 Februari 1840 -- 26 Februari 1921). Dalam teorinya, utilitas merepresentasikan kepuasan atau manfaat yang Anda peroleh ketika mengonsumsi barang atau jasa. 

Carl Menger, sumber: timetoast.com
Carl Menger, sumber: timetoast.com
Catatannya, kepuasan ini bersifat subjektif ya. Tidak bisa dibandingkan antarorang. Semisal, aku suka durian montong, belum tentu Anda juga suka. Aku memberi nilai sepuluh atas kenikmatannya, sementara Anda penyuka durian yang sama memberi nilai lima. Tidak berarti juga kenikmatanku dua kali lipat kenikmatan Anda. Takada hubungannya, alias subjektif.

Kepuasan tambahan (utilitas marginal) berkorelasi negatif dengan jumlah yang dikonsumsi. Ketika Anda menambah satu lagi unit barang untuk dikonsumsi, maka kepuasan tambahan yang Anda dapatkan akan lebih rendah daripada yang pertama. 

Dari sisi konsumsi durian, durian pertama yang dimakan pasti sangat enak, alias kepuasan kita meningkat. Durian kedua, semakin enak, kepuasan tetap naik. Hingga biji durian tertentu, kepuasan telah memuncak. Setelah itu, biji berikutnya, kepuasan menurun. Sampai di mana tingkatan enak menjadi enek.

Solusi menghilangkan enek ya hanya ada dua, berhenti makan atau mencari makanan selingan lain yang rasanya berbeda. Setelah itu mau lanjut lagi, terserah Anda. Tapi yang pasti, keenakannya tak seperti pertama kali makan.

Demikianlah teorinya terkait kepuasan yang semakin berkurang. Mana tahu di antara Anda ada yang mau makan durian, bolehlah mengajakku sesekali, hehehe.... Aku pasti tanggung jawab menghabiskannya kok, wkakakak.

Terima kasih telah membaca ini. Semoga bermanfaat.

...

Jakarta

28 September 2020

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun