Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tetap Semangat Berusaha di Tengah Pandemi Corona

12 Agustus 2020   08:18 Diperbarui: 12 Agustus 2020   08:26 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DA : Ada dua pilihan siapa yang akan menanggung beban ini. Karyawan, berupa pengurangan gaji atau merumahkannya untuk menutupi fixed cost tadi, atau pemilik yang menutupi kekurangan biaya operasional.

Saya memilih opsi kedua. Jadi, karyawan sekarang gajinya tetap dan tak ada yang dirumahkan. Alasannya, saya masih ada gaji dari pekerjaan utama, di mana masih cukup untuk menutupi kekurangan biaya operasional. Sedangkan karyawan bergantung hidupnya pada gaji dari Kohvi Wahidin.

Selain itu, kalau beban ditanggung mereka atau mereka ikutan share beban, mereka gak ada harapan lain. Berbeda dengan ketika beban saya yang tanggung. Walau sekarang harus keluar uang pribadi, tapi masih ada harapan, akan ada keuntungan di masa depan ketika semua udah kembali normal. Bisalah menggantikan kerugian saat ini.

S     : Luar biasa Brother, kagum saya. Perhatianmu untuk karyawan patut saya acungi jempol. Terus gimana Bro, apa yang brother lakuin untuk memulihkan kembali usaha ini?

DA : Pastinya, saya tetap semangat berusaha untuk bertahan di situasi sulit ini. Yang saya lakukan:

  • Menjaga kebersihan. Untuk ini saya udah masuk di kategori “strict safety measures” dari go food, aplikasi pesan antar makanan online. 
  • Memaksimalkan online market. Sebelum pandemi, saya fokus menggarap pasar offline. Tapi situasi sekarang membuat saya mau tidak mau berubah untuk masuk ke pasar online. Jadi, mulai serius garap IG kohvi.wahidin dan promo di go food dan grab food.
  • Saya juga buka side business dari kohvi wahidin yaitu pisang nugget kece wahidin. Jadi karena tadi tidak mau ngurangin karyawan, dengan kondisi sepi saya buka usaha sampingan untuk memaksimalkan karyawan. Selain itu, saya juga berharap usaha tadi bisa membantu menutupi biaya operasional.

Pemasaran Produk Secara Online, Sumber:Dokpri
Pemasaran Produk Secara Online, Sumber:Dokpri

S    : Luar biasa Brother. Pantang menyerah dan tetap semangat. Semoga usaha kembali pulih ya Bro.

DA : Thank you, Brother.

Sekilas dari perbincangan tersebut, saya mendapatkan inspirasi untuk tetap berjuang membantu sesama, bahkan di saat situasi tidak mendukung sekalipun. Luar biasa.

Saya pribadi juga percaya, jika kita tetap bertahan selama situasi sulit semasa pandemi ini, kendati tidak mengenakkan bahkan menderita, suatu saat kita akan meraih kesuksesan. Akan selalu ada kesuksesan di ujung segala proses yang telah dilewati.

Tetap semangat, brother Dimas. Terima kasih telah berbagi pengalaman dan inspirasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun